Selasa, 28 Juni 2016

28.06.16 : Biz Trip Ke Semarang – 28/06/16

Hari ke-2 di Semarang, sowan ke Daop 4 Sm dan ketemu Asman Sarbar. Semalam udah info ke EVP Daop 4, Deputy Daop 4 dan ManKom Daop 4, terkait rencana pengoperasian angkutan container di Pethek.

Setelah itu rapat di kantor Samudera Indonesia Group dan buk-ber di kantor PT Samudera Perdana (dapat undangan khusus neh). Setelah beres buk-ber, lanjut lagi ke SMT untuk join di evaluasi angleb bareng kru Daop 4 dan staf torpus PT KAI yang tugas di Semarang.

Sempat selfie bareng peserta rapat evaluasi, sebelum dimulai pastinya. Ada Wks, Man JJ dst. Seneng juga posko agak jauhan dari kantor. Biasanya seputaran Jabodetabek, kini mulai merambah lintas Daop he he he. Piiis.

Jam 23.30 KA Argo Anggrek Malam datang dan naik, tujuan ke JKT. Bismillah. Tugas berhasil dilaksanakan dengan baik dan bahkan sempat bersilaturahim dengan rekan2 alumnus di Samudera Indonesia Group, selain juga kawan2 di Daop4 Sm.

Terima kasih Yaa Allah. Rejeki memang gak kemana. Sekali biz trip, silaturahim gak lepas juga. Aamiin YRA.

                                                           Semarang, 28.06.16

Senin, 27 Juni 2016

27.06.16 : Posko Angleb & Silaturahim Ke Semarang – 27/06/16

Hari Senin 27/06 ini, hari pertama ikutan posko angkutan Lebaran (angleb) tahun 2016 di Stasiun Semarang Tawang (SMT). Berangkat pake KA Harina hari Minggu tgl 26/07 jam 21.25 dan tiba di SMT jam 05.30.

Absen jam 06.00, langsung posko (ssst, sebeumnya bersih2 seperlunya ‘lah he he he). Jaga disekitaran tempat pintu masuk stasiun, boarding, keliling stasiun cek kebersihan dan kelancaran operasi hingga jam 16.00.

Jam 15.00-an dating rombongan staf ahli dari Kementerian Perhubungan yang dikawal oleh sejumlah pejabat di Kota Semarang, kira ada 20-30 orang. PokoƩ rame pooool. Sempat foto2 dan diskusi, setelah beres langsung cabut lagi.

Sorenya minta ijin bezuk kawan yang sakit di Semarang, bareng tim MTCon Semarang. Syukur Alhamdulillah ketemu walau gak pake janjian dulu. Masalahnya waktu berangkat udah hujan dank lo gak ketemu, bisa kuciwa beraaat.


Setelah bezuk, buk-ber bareng Catur, Andry, Rian dan Zaenal di rumah makan Cici (katanya sih cabang dari Suroboyoan). Lantas setelah itu lanjut balik ke markas posko angleb jam 19.00 dan ikutan acara evaluasi jam 21.00.

Evaluasi dipimpin langsung EVP Daop 4 Sm dan selesai jam 23.00. Direksi yang hadir yakni D9 (Direktur Keuangan PT KAI). Langsung menuju hotel buat istirahat. Begitu check-in, bersih2 dan zzzz …..


Semarang, 27.06.16.

Sabtu, 11 Juni 2016

11.06.16 : Mobil Mogok, Derek, Kecewa !

Insiden kendaraan mogok bisa dialami siapa aja, apalagi klo mobilnya tergolong djadoel. Harap maklum. Kejadian ini akhirnya datang juga. Minggu 11/06 menjadi momen berharga dalam hidup.

Saat mobil mogok di tol Purbaleunyi km89 arah Bandung, seperti udah diduga, didatangi petugas Jasa Marga yang ramah. Radiator kosong dan mesin panas itu sih emang pernah kejadian tapi gak buat kali ini dan makanya rada aneh.

Tawaran pertama untuk diderek ditampik dengan halus. Setelah diisi air secukupnya tapi mesin menggelitik mulai curiga tuh. Mobil mogok lagi di km101. Susah khan buat minggir di baju jalan dan sangat riskan. Untuk ke-2 kalinya kita masih berusaha.

Ehh begitu jalan di km109 mesin panas poool dan nyerah deh. Tanda temperature pol abiiiiz. Ngeper juga deh. Kali ini terpaksa diterima deh, tawaran buat derek mobil ke bengkel radiator terdekat di Padalarang, dari pintu tol keluar belok kiri dan lokasinya dekat pom bensin.

Setelah masuk jam 10.00-an dan keluar (usai perbaikan) jam 14.00-an, harapannya cespleng. Begitu masuk tol lagi menuju Bandung ehh tiba2 di pintu tol keluar Pasteur mesin mobil panas lagi tuh.

Setelah maksa nyampe rumah diistirahatkan dan dicek ke bengkel terdekat. Ternyata kena kibul. Selang radiator yang seharusnya tebal dan anti panas diganti selang motor gitu deh. Harganya juga selangit Rp 400rb. Bukannya pamer tapi ya gak sebanding aja sama dongkolnya.

Astagfirullah. Bulan puasa masih ada yang begini. Ambil hikmahnya aja, mungkin kurang sedekah, jadi harus nglewatin fase ini. Ikhlaskan dan Inshaa Allah bermanfaat untuk yang membutuhkan.

Begitu deh. Walau agak dongkol tapi harus terima kenyataan. So next time ada yang ngalamin hal serupa, harap berhati2. Utamanya klo bermasalah dengan radiator dan kabarnya bengkel tsb udah jadi langganan Jasa Marga – ato tepatnya oknum.


                                                           Bandung, 11.06.16

Senin, 06 Juni 2016

06.06.16 : Renungan Seorang WS Rendra

Semasa kecil, saya begitu terkesan dengan WS Rendra yang cukup vokal saat itu. Apalagi saat bergabung dengan grup musik Kantata Takwa, beuuuh makin heboh aja rasanya. Pembuat puisi yang menjadi idola inipun cukup memberi inspirasi bagi siapa pun.

Berikut ini sedikit cuplikan tentang siapa sih tokoh yang begitu inspiratif. W.S. Rendra yang memiliki nama asli Willibrordus Surendra Broto Rendra (lahir di Solo, Hindia Belanda, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia.

Sejak muda, dia menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media massa. Pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada, dan dari perguruan tinggi itu pulalah dia menerima gelar Doktor Honoris Causa.

Penyair yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak" ini, tahun 1967 mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Melalui Bengkel Teater itu, Rendra melahirkan banyak seniman antara lain Sitok Srengenge, Radhar Panca Dahana, Adi Kurdi, dan lain-lain. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ia memindahkan Bengkel Teater di Depok, Oktober 1985.

Beriku ini kami hadirkan salah satu puisi terakhir yang dicuplik untuk menjadi bahan renungan Pembaca semua.

Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap!
Ketika orang memuji MILIKKU,
aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja.

Bahwa mobilku adalah titipan-NYA,
Bahwa rumahku adalah titipan-NYA,
Bahwa hartaku adalah titipan-NYA,
Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ...

Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,
MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?
UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku.

Dan kalau bukan milikku,
apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?

Malahan ketika diminta kembali,
kusebut itu: MUSIBAH,
kusebut itu: UJIAN,
kusebut itu: PETAKA,
kusebut itu apa saja ...
Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA....

Ketika aku berdo'a,
kuminta titipan yang cocok dengan
KEBUTUHAN DUNIAWI,
Aku ingin lebih banyak: HARTA,
Aku ingin lebih banyak: MOBIL,
Aku ingin lebih banyak: RUMAH,
Aku ingin lebih banyak: POPULARITAS,

Dan kutolak SAKIT,
Kutolak KEMISKINAN,
Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku.

Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA,
harus berjalan seperti penyelesaian matematika
dan sesuai dengan kehendakku.

Aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,
Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ...

Betapa curangnya aku,
Kuperlakukan DIA seolah Mitra Dagang ku
dan bukan sebagai Kekasih!

Kuminta DIA membalas perlakuan baikku
dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ...

Duh ALLAH …

Padahal setiap hari kuucapkan,
Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH, AMPUNI AKU, YA ALLAH ...

Mulai hari ini,
ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur
dalam setiap keadaan
dan menjadi bijaksana,
mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH ...

Sebab aku yakin
ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku ...
KEHENDAKMU adalah yang ter-BAIK bagiku ..

Ketika aku ingin hidup KAYA,
aku lupa,
bahwa HIDUP itu sendiri
adalah sebuah KEKAYAAN.

Ketika aku berat untuk MEMBERI,
aku lupa,
bahwa SEMUA yang aku miliki
juga adalah PEMBERIAN.

Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT,
aku lupa,
bahwa dalam KELEMAHAN,
Tuhan memberikan aku KEKUATAN.

Ketika aku takut RUGI,
Aku lupa,
bahwa HIDUPKU adalah
sebuah KEBERUNTUNGAN,
karena AnugerahNYA.

Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepadaNYA

Bukan karena hari ini INDAH
kita BAHAGIA.
Tetapi karena kita BAHAGIA,
maka hari ini menjadi INDAH.

Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS.
Tetapi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa.

Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA.
Tetapi karena kita YAKIN BISA!
semuanya menjadi MUDAH.

Bukan karena semua BAIK kita TERSENYUM.
Tetapi karena kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK,

Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT.

Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar,
cukuplah menjadi JALAN SETAPAK yang dapat dilalui orang.

Bila kita tidak dapat menjadi matahari,
cukuplah menjadi LENTERA yang dapat menerangi sekitar kita.

Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang,
maka BERDOALAH untuk kebaikan.


Sumber : Wikipedia.