Senin, 29 April 2013

29.04.13 : Ziarah Lubang Buaya

JAKARTA: Inget gak pepatah di negeri ini yang sering dikumandangkan pada acara mengenang suatu peristiwa bersejarah, yakni "bangsa yang besar adalah bangsa dapat menghargai jasa para pahlawannya". 

Ungkapan tersebut adalah benar adanya tapi koq rasa-rasanya setiap kita tanya penjaga museum, konon yang banyak datang bukan pelajar yang benar-benar ingin mengetahui sejarah bangsanya, tapi berpacaran di areal taman Lubang Buaya yang cukup rindang dan adem suasananya. Ditambah sepi pengunjung ... Koq bisa gitu ya ?

Pokoknya sayang deh kalo sampai gak mengenal sejarah bangsa. Padahal dengan menyaksikan diorama yang dilengkapi panduan lumayan lengkap, kita bisa memahami beratnya perjuangan para pendahulu kita dalam mendirikan Republik tercinta ini.

Pengorbanan yang sudah dilakukan 7 Pahlawan Revolusi ini terangkum jelas dalam rentetan foto, patung dan diorama tragedi Lubang Buaya. Cukup membuat merinding bulu kuduk karena berandai-andai jika kita hidup dijamannya, apa iya kita berlaku seperti mereka ?

Masih ingat siapa saja 7 pahlawan revolusi dimaksud ?

1. Letnan Jenderal Anumerta S. Parman
2. Kapten Piere Andreas Tendean
3. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
4. Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani
5. Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono
6. Mayor Jenderal Anumerta D. Isac Panjaitan
7. Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo


Kami mendoakan yang terbaik bagi para pahlawan-pahlawan Bangsa ini, karena merekalah kita bisa seperti sekerang. Tentu dengan tidak mengabaikan peran Allah SWT sebagai pengatur laku alam semesta. Tanpa izinnya mustahil negeri ini terbebas dari penjajahan dan bisa merdeka dengan semerdekanya nurani yang hakiki.

Masihkah ? Tanyakan kepada diri masing-masing, di lubuk hati terdalam.


                                                                          Jakarta, 29.04.13.

Minggu, 28 April 2013

28.04.13 : Uje

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.

Ass wr wb. Terkesima dan terkejut saat bangun tidur membaca isi SMS yang menyebutkan berpulangnya sosok ustad yang begitu dekat dengan anak muda, tapi sejujurnya beliau diterima di segala kalangan.

Turut berduka cita atas meninggalnya Ustad Jeffry Al-Buchori dalam usia 40 tahun, setelah sebelumnya mengalami kecelakaan lalin tunggal di daerah Pondok Indah hari Jumat 26/04 dini hari.

Ini bukan respon seperti media cetak ato media sosial tapi lebih ke pengalaman pribadi bila tengah mendengarkan ceramah, oleh ustad yang kemudian dijuluki Ustad Gaul, bahkan namanya disingkat jadi "Uje" alias Ustad Jefri.

Sehari sebelumnya, Kamis 25/04 saat tengah melakukan survei lapangan bersama tamu, dari Jakarta kami becanda dengan teman seperjalanan, Bagus namanya. Ada 2 mobil yang akhiran pelat nomornya B xxxx UJE. Sambil berkelakar bersyukur ya UJE diabadikan dalam pelat nomor dan biasanya itu cerminan nama pemiliknya.

Bagus terkejut, ciyuuus ? Banyak banget ! Padahal buat ustad sekelas Uje bisa saja sekaya itu namun kami tidak tahu dan tidak ingin tahu banyak urusan orang lain. Kami belajar tidak iri dan cukup bersyukur dengan apa yang diterima saat ini. Dan perihal pelat nomor tadi sebenarnya cuma tebak-tebakan saja.

Ada 3 (tiga) hal yang bisa dikenang dari isi ceramah Uje selama almarhum menyiarkan dakwah di stasiun teve swasta. Ini dia rangkumannya.

1) Gelar Ustad hanya masalah gelar semata, nyatanya harus dibuktikan dalam perbuatan sehari-hari dan setiap orang jangan tersinggung bila disebut namanya tanpa gelar, semisal Jeffri doank dari seharusnya Ustad Jeffri ato si Anu, bukan seharusnya Haji Anu.

2) Saat shalat, bila yang diingat adalah kejadian atau pengalaman lain, sangatlah kurang ajar ! Kita tengah menghadap Allah SWT tapi koq tega-teganya memikirkan selain Dia.

3) Saat berpuasa, ingatlah intisarinya yakni ketaatan, bukan semata-mata menahan haus dan lapar. Tujuan puasa itu TAAT menahan segala sesuatu yang diharamkan, bukan (sekali lagi) hanya pelajaran menahan lapar dan dahaga. Itu pelajaran kita saat masih kecil dulu kayaknya deh.

Terakhir, bersyukur sekali di hari Jumat yang mulia tersebut, kami sempat menshalatkan jenazah almarhum di Mesjid Istiqlal Jakarta walau tidak sempat mengabadikan secara jelas namun melihat secara langsung antusiasme pengagum Uje tidak disangsikan lagi. Juga simpati masyarakat terhadap sosok Uje luar biasa. Subhanallah.

Baru pertama kali ini mesjid Istiqlal dipenuhi jamaah hingga lantai 5. Ini penglihatan penulis selama ikut shalat Jumat di Mesjid terbesar di Tanah Air ini. Luar biasa.

Terima kasih atas inspirasi 3 hal diatas (gelar, khusyu saat shalat dan taat) - sesuatu banget dan semoga kita sebagai umat Nabi Besar Muhammad SAW tetap bisa bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidup seorang Uje yang tutup usia secara khusnul khotimah. Aamiin YRA.

Selamat jalan Uje, selamat bertemu sang Khalik seperti yang senantiasa diuraikannya saat hendak pensiun berdakwah. Jenazah beliau dimakamkan satu liang lahat dengan sang ayahanda tercinta almarhum, H. Ismail Modal.

Wassalam, RAM

Jakarta, 29-04-2013 

--- quote ---

Ribuan Jamaah Masjid Istiqlal Salatkan Jenazah Almarhum Jeffry Al Buchory

Oleh adekurniawan@cekricek.co.id (Ade Kurniawan) | CekRicek – Jum, 26 Apr 2013 14:17 WIB

Jakarta, C&R Digital - Kepergian Ustad Jeffry Al Buchori yang terkesan mendadak mengagetkan umat muslim di Jakarta, dan bahkan di Indonesia. Ustad gaul yang akrab disapa Uje itu menghembuskan nafas terakhir akibat kecelakaan motor di daerah Pondok Indah Jakarta Selatan, Jumat (26/4) dinihari.
Sebelum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Jakarta Pusat, jenazah disalatkan di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat. Ketika salat akan dilangsungkan terjadi kericuhan karena penggemar Uje ingin mensalatkan jenazah secara dekat.
Petugas Masjid Istiqlal sempat kewalahan karena membludaknya Jemaah. "Masyallah, jangan dorong-dorongan dong. Kalau begini kapan dilangsungkan salat Jenazah," ucap petugas Masjid Istiqlal.
Salat jenazah dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiglal. Salat khusu, tertib, dan khidmat.

Minggu, 21 April 2013

21.04.13 : Kartini-Ku


Hari Minggu 21/04 diperingati sebagai Hari Kartini, yang dikenal dengan konsep Emansipasi alias persamaan derajat kamu Hawa dengan kaum Adam. Kini konsep tersebut secara perlahan mulai menunjukkan hasil.

Terlepas dari kebenaran teori atau kebetulan karena sudah jamannya, setiap anak-anak disekolah biasanya memiliki acara sendiri disaat-saat seperti ini. Makanya Aina pun bergegas ke sekolah untuk memperingati Hari Kartini dengan mengikuti karnaval.

Diantar oleh ibunya dan Zita, Aina sempat berpose sesaat sebelum acara long-march alias berjalan kaki untuk memeriahkan karnaval tersebut. Selamat Hari Kartini ya duhai Kartini-ku. Semoga menjadi insan yang sholehah dan berhasil, dunia akhirat. Aamiin YRA.

Bandung, 21.04.13.

Rabu, 17 April 2013

17.04.13 : Foto Keluarga Besar Bardin


Sambil merenung kadang terlintas ide yang diluar perkiraan. Setidaknya ini yang terjadi saat melihat-lihat foto-foto lawas keluarga besar Drs. Bardin dan dengan modal sedikit memoles, Insya Allah lebih enak buat dipandang.

Dengan memanfaatkan teknologi sederhana, akhirnya tercipta juga foto-foto yang lain dari biasanya. Selamat menyimak ....


                                                                 Jakarta, 17.04.13.

Jumat, 12 April 2013

12.04.13 : Napak Tilas Ke Palembang


Suasana kangen kadang menyeruak saat sedang sendiri dalam sepi. Kebetulan ada urusan juga ke kota yang terkenal dengan pempek, dimanfaatkanlah untuk napak tilas ke ibukota Sumatera Selatan.

Padahal baru 6 (enam) bulanan saja hijrah dari sana, ke ibukota republik tercinta tapi ya gitu deh, orang bilang ngangenin walau teman-teman sudah berpindah tempat. Ada rasa gimana gitu.

Berangkat dari JKT Sabtu 06/04 pagi, tiba PLM agak siangan dan kembali ke JKT Minggu sore 07/04, berangkat dari PLM memang sudah sore. Penginapan selama di PLM, ya nongkrong di Hotel Zuri Express.

Jadilah menikmati Palembang saat kunjungan kemarin hari, sendiri dalam kesendirian hik hik hik. Walau begitu, enjoy aja. Jingok-jingok wong Palembang be yo. Yang penting urusan utamanya beres.

Berikut ini cuplikannya. Keep SMILING.

                                                                Jakarta, 12.04.13.

Selasa, 02 April 2013

03.04.13 : Lulusan KALOG University


Dalam waktu kurang dari 3 (tiga) bulan aja, sudah ada 4 (empat) lulusan KALOG University yang lulus dan siap melanjutkan profesi di urusan keluarga maupun lingkungan kerja berikutnya. Ada As3, Afni, Amel dan Euis.

Berikut ini cuplikan masing-masing momen perpisahan. Ada yang pengen bersekian doank, ada juga yang pengen rame-rame karena terkena virus narsis xi xi xi.

Buat para lulusan tercinta, sukses selalu ya.



Jakarta, 03.04.13.