Sabtu, 26 November 2011

26.11.11 : Selamat Ulang Tahun Kaka Imam & Ulang Tahun Pernikahan

Hari Jumat tanggal 25 November, 20 tahun yang lalu dan 22 tahun yang silam, merupakan hari bahagia buat keluarga kami. Duapuluh dua tahun kami sudah merajut rumah tangga dan 20 tahun memiliki pengawal pribadi yang kuat.

 
Terima kasih isteriku Yuyun dan anakku Imam yang sudah menemani Ayah melewati masa susah dan senang. Saat ini, dari lubuk hati terdalam, menyampaikan “Selamat Ulang Tahun” untuk 2 hari jadi di tanggal yang sama. Doaku selalu bersamamu.


Tak ada perayaan khusus, selain karena selain terpisah jarak namun suasana hati tetap menyatu. Rindu ayah buat keluarga ya. Doakan mendapat rezeki yang amanah, halal dan bersih.


Hiburan terbaik diberikan oleh Aina dan Jita serta Ola dalam komposisi Trio Kwek-kwek. Memulai debut dengan lagu happy Birthday. Sukses ya. 


Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA selalu, agar kita tetap menjadi keluarga rukun, mawadah warahmah dan Insya Allah bahagia dunia akhirat. Amin.

Palembang, 25/11/2011.

Kamis, 10 November 2011

10.11.11 : Aina Sayangku, Sembuhlah Engkau ...

Sejak Selasa (01/11), sang buah hati Aina masuk RSIA Hermina Pasteur Bandung karena demam berdarah (DB atau DBD). Penyakit ini kebetulan sedang “in” di sekitar perumahan. Memang bisa banyak sebab tetapi kita tetap harus menerima cobaan ini dengan ikhlas.


Khawatir, pastilah. Trombosit yang semula 235.000 saat periksa dan kemudian direkomendasikan masuk rumah sakit untuk opname, cukup membuat hati deg-degan. Jujur. Dengan menggunakan kendaraan umum, berangkatlah si buah bersama ibu tercintanya.



Rabu (02/11) malam koq langsung kepingin pulang, berat rasanya bila kerja ada yang mengganjal. Kamis (03/11) pagi jam 06.00 berangkatlah dari Palembang – Jakarta dengan  Sriwijaya Air. Next destination : Bandung pakai Cipaganti Travel. Syukur alhamdulillah semuanya lancar.



Tiba di RSIA Hermina jam 11.00 pas jam bezuk. Senang rasanya bertemu Aina-ku dan walau kondisinya saat itu trombosit sudah di angka 80.000 namun bagi anak seusia Aina ngga berarti apa-apa. Tetap ceria walau agak layu.



Hari-hari berlalu, dan titik trombosit terendah yang pernah dicapai adalah 14.000 dan nyaris dilakukan transfusi. Dokter pun harus berganti karena tidak bisa ditangani dokter baru dr. Yulia ke dr. dadang Hudaya. Kami percaya kepada Allah SWT.



Jika ini pilihan terbaik, Insya Allah sembuh. Yang mendebarkan saat Aina-ku harus masuk ICU akibat komplikasi perut kembung dan sedikit gangguan dibagian, sesua hasil rontgen, dimana seluruh perut dan dada bagian kanan dipenuhi cairan.



Bergetar hati ini dan hanya sanggup bergumam, Astagfirullah Yaa Rabb, semoga kau sembuhkan puteriku ini. Bukannya apa-apa, melihat tangannya di infus kiri kanan dan mulai bengkak, raihan berikutnya adalah bagian kaki.



Gerak lincah kaki mungil Aina otomatis terkendala. Tak selincah biasanya dan sangat lemas rasanya – bila merasakan raut muka. Tak perlu banyak kalimat, hanya ucapan, Ayah sakit rasanya. Itu sudah mewakili perasaannya. 


Berhubung ada pekerjaan yang tak boleh berlama-lama ditinggalkan, Aina-ku terpaksa ditinggalkan bersama sang ibu sejak hari Senin (07/11) siang. Hanya do’a yang bisa menemanimu anakku dan semoga cepat pulih ya.

Setelah 9 hari berada di RSIA akhirnya, Rabu (09/11) siang suster menyampaikan bahwa Aina sudah diperbolehkan pulang. Syukur  Alhamdulillah, terima kasih Yaa Rabb. 


Semua pasti ada hikmah-Nya. Insya Allah.

Palembang, 10-11-2011.

Teriring doa Ayah, Ibu, Kaka Imam.