Sabtu, 26 Juli 2014

26.07.14 : Bukber Keluarga Besar Bandung

Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, bukan hendak berpesta menyambut kepergian bulan suci penuh rahmat dan magfiroh tetapi lebih kepada ajang silaturahim, pas semua keluarga yang diluar kota dating ke Kota Kembang.

Secara pribadi, nuansa bulan Puasa dibandingkan bulan-bulan biasa pasti berbeda. Di kantor udara bersih (maklum gak suka merokok jadi serasa nikmatnya udara di kantor itu bersih). Hidup jadi lebih bersahaja.

Bukan itu saja. Kebiasaan jam makan siang maupun makan malam yang tidak beraturan, bisa dinormalkan dengan aktifitas sahur dan buka puasa dengan tepat waktu. Itulah disiplin waktu, yang kita dapat dari hikmah bulan Ramadhan.

Masih banyak kelebihan lain karena setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda, jadi makna yang didapat pun tidak akan sama 100 persen. Beda beda dikit, oke lah he he he. Puasa banyak memberikan pelajaran berarti dalam hidup dan dalam kesehatan serta bersosialisasi (shalat tarawih, itikaf dll).

Sekali lagi, aktifitas buka puasa bersama ini (dikenal dengan "bukber") bisa jadi menjadi tradisi sebagian masyarakat Indnesia ato khususnya umat Muslim di Tanah Air dalam merayakan kedekatan ato syukuran bahwa puasa yang dijalani yakni menahan haus dan lapar, berhasil.

Nilai-nilai lainnya, wallahu alam. Terpulang kepada diri masing-masing. Berikut ini liputan bukber ala keluarga besar Bandung versi kita.

                               Wass. RAM - bandung with love, 26.07.14.

Jumat, 25 Juli 2014

25.07.14 : Bukber JO



Hari Kamis 24/07, bertempat di Agis Restaurant, Surabaya, tim JO BUMIKALOG dan PT BWI ngadain acara buka puasa bersama. Selain itu turut diundang pula perwakilan dari PT KAI Daop 6. KS Waru, PT KALOG dan juga PT ITP perwakilan KLM.

Cuplikan dokumentasinya, diatas.

Surabaya, 25.07.14 (tanggal unggah).

Kamis, 24 Juli 2014

24.07.14 : 133.331


Angka apaan tuh ? Baca paririmbon ? Gak perlu. Itu sih cuma sekedar deretan angka pas pada saat RAM inget. Biasanya gak inget dan nulis aja terus sampe bosan. Ada saatnya juga kaget ya ha ha ha.

Yang perlu dibagikan adalah pengalaman pertama kali mengenal BLOG dan tak lama kemudian membuat blog khusus info tentang aktifitas PT Kereta Api Logistik (KALOG) Sumatera Selatan. Itu 2 (dua) tahun ke belakang.

Saat RAM ditugaskan menangani bidang lain di Pulau Jawa maka isu blog melebar sejak awal 2013 untuk aktifitas KALOG secara nasional, jadi jangan heran, walau alamat domain masih menggunakan KALOG Sumsel namun secara tidak langsung mem-back up website resmi PT KALOG ‘lho.

Nah, hitung punya hitung rupanya cukup tinggi juga. Pertama dibuka akhir Desember 2010. Anggap saja mulai beroperasi 1 Januari 2011 hingga mid-2014 ato hitungan selama 3,5 tahun dengan jumlah hit 133.311 / 3,5 = 38.000 hitter ato 133.311 / 1.225 (asumsi per tahun 350 hari saja yang ter-update) = 108 hiiter / hari.

Lumayan lah buat hiburan. Dari awal cuma 5-10 orang yang mengakses kini sudah >100 orang. Semoga informasi yang disajikan bisa memberi wacana bagi setiap orang agar lebih berpengetahuan ato minimal mengikuti perkembangan biz KALOG. aamiin YRA.

Selamat membaca.

Surabaya, 24.07.14.

24.07.14 : On Location - SGU1


Bahasanya itu loh, gaya banget. Kayak mau shooting filem ae, padahal sekedar jaga di stasiun kereta api doank. Tapi sejujurnya, bila tidak menjiwai, gak akan lulus deh. Ditambah lagi suasana di Bulan Ramadhan.


Penumpang kesel karena kereta terlambat, marah karena si pengantar gak boleh masuk dan lain sebagainya. Semua hal yang menjengkelkan bisa muncul di kala emosi penumpang memuncak sementara sebagai abdi masyarakat, ndak boleh neko-neko loh.


Layani penumpang sebaik mungkin. Di kala mudik, pastinya jumlah penumpang meningkat walau belum mencapai puncak namun persentase kenaikan mulai terlihat dalam  3 (tiga) hari posko angkutan Lebaran digiatkan.

Ikuti liputannya selengkapnya di : www.kalogpalembang.blogspot.com

Semoga bermanfaat.

Stasiun Gubeng, 23.07.14.

Minggu, 20 Juli 2014

20.07.14 : Asal Muasal THR


Historia – 15/07/14

PRESIDEN Soeharto dalam suatu kesempatan pernah mengatakan kalau korupsi itu persoalan ekonomi. Artinya tingkat penghasilan seseorang menjadi faktor pemicu apakah dia berpotensi korupsi atau tidak. Semakin rendah penghasilan, semakin tinggi potensi melakukan korupsi. Pernyataan Soeharto bahwa penyebab korupsi itu adalah faktor ekonomi dikemukakan saat mengomentari kasus megakorupsi Pertamina yang menyeret keterlibatan direkturnya, Ibnu Sutowo.

Memang uang bukan segala-galanya kendati banyak orang bilang segala-galanya butuh uang. Segala-galanya butuh uang sampai banyak orang menempuh segala cara untuk mendapat uang. Itulah hukum besi kehidupan bila terlalu keseringan mengikuti musik keroncong yang mengalun dari dalam lambung. Memang kenyataan selalu kejam, tergantung bagaimana kita menyikapi kekejaman itu.

Ngomong-ngomong soal sikap-menyikapi apakah benar apa yang dikatakan oleh Soeharto itu? Apakah benar orang yang tinggi penghasilannya, yang secara ekonomi mapan, mampu mengendalikan diri untuk tidak menempuh segala jalan meraih kekayaan? Tentu saja jawabannya tidak. Karena perkara ngentitduit itu bukan soal kaya atau miskin tapi soal mentalitas. Kurang besar bagaimana gaji Gayus Tambunan, Rp12 juta per bulan, usia masih 30-an tahun, menghidupi keluarga kecil.

Belum lagi kasus Nazaruddin tuntas, datang lagi berita pada 25 Agustus 2011 mengenai ditangkapnya tiga pejabat Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang ketahuan menerima fee atas pencairan dana APBN. Istilah fee biasanya digunakan dalam soal-soal yang lebih beradab, misalnya untuk membayar honor penulis, membayar honor desainer atau pekerjaan profesional dan kreatif lainnya, bukan untuk urusan korup-mengkorup apalagi sogok-menyogok.

Padahal bisa jadi uang fee yang baru saja diterima di dalam kardus durian monthong itu untuk dibagi-bagi sekadar THR (Tunjangan Hari Raya) kepada sanak keluarga atau kolega sekerja lainnya. Atau jangan-jangan riwayat munculnya THR, yang juga kontroversial itu, membawa tulah sampai sekarang? Kenapa kontroversial? Kapan istilah THR itu muncul belum bisa diketahui pasti tapi uang tunjangan yang diberikan saben akhir bulan puasa itu dimulai kali pertama pada era kabinet Soekiman Wirjosandjojo dari partai Masyumi.

Kabinet tersebut dilantik oleh Presiden Sukarno pada April 1951. Salah satu program kerja kabinet Soekiman adalah meningkatkan kesejahteraan pamong pradja (kini, Pegawai Negeri Sipil). Menurut Saiful Hakam, peneliti muda LIPI, kabinet Soekiman membayarkan tunjangan kepada pegawai di akhir bulan Ramadhan itu sebesar Rp125 (waktu itu setara dengan US$11, sekarang setara Rp1.100.000) hingga Rp200 (US$17,5, sekarang setara Rp1.750.000). “Bukan hanya itu, mula-mula kabinet ini juga memberikan tunjangan beras setiap bulannya,” kata Hakam.

Tak pelak lagi soal tunjangan itu mendapat respons negatif dari kaum buruh. Kaum buruh merasadikentutin. Mereka yang bejibaku kerja keras memeras keringat bakal hidup anak-bini di rumah tak dapat perhatian apa pun dari pemerintah. Itu sebabnya pada 13 Februari 1952, buruh mogok, menuntut minta tunjangan dari pemerintah. Tapi bukan pemerintah Republik Indonesia namanya kalau mengikuti keinginan buruh. Tentara pun turun tangan supaya buruh tutup mulut. Bungkam.

Terus, kenapa bisa THR menjadi kebijakan kabinet Soekiman dari Masyumi itu. Bukan rahasia lagi kalau sebagian besar pamong pradja bin pegawai negeri itu terdiri dari para priayi, menak, kaum ningrat turunan raden-raden zaman kumpeni yang kebanyakan berafiliasi ke Partai Nasional Indonesia (PNI). Dus, ceritanya Soekiman mau ambil hati pegawai dengan memberikan mereka tunjangan di akhir bulan puasa dengan harapan mereka mendukung kabinet yang dipimpinnya. Masuk di akal juga kalau para pegawai itu, yang katanya gajinya kecil itu, dapat sedikit dana tambahan buat menghadapi lebaran. Nah, sejak itulah THR jadi anggaran rutin di pemerintahan bahkan sekarang kalau ada perusahaan yang mangkir tak bayar THR karyawannya bisa kena tegur pemerintah, bahkan kena pinalti.

Kalau mau dibilang wajar, ya wajar juga pegawai yang bergaji kecil itu dapat tunjangan hari raya. Apalagi kalau kaum buruh juga kecipratan tunjangan. Yang tidak wajar itu adalah memasukan uang ke dalam kardus duren. Seperti kata orangtua kita, meletakan sesuatu itu harus pada tempatnya. Uang di kardus duren, sudah jelas salah tempat. Sama salahnya memakai kolor pergi ke mesjid atau bawa raket tenis buat berenang di kolam.

Memang perkara uang selalu bikin runyam. Tak dulu tidak sekarang. Bedanya kalau pemimpin zaman dulu masih agak tebal imannya. Haji Agus Salim cuek saja memakai kemeja tambalan padahal dia Menteri Muda Luar Negeri. Dr Leimena cuma punya dua potong kemeja sementara Bung Hatta tak pernah mampu beli sepatu merk Bally sampai akhir hayatnya. Malah bisa jadi mereka tak pernah dapat jatah THR, seperti zaman sekarang. Tapi dalam catatan sejarah, sebelangsak apa pun hidup mereka, tak pernah ditemukan fakta melakukan korupsi. 

Ini sekaligus mematahkan tesis Soeharto bahwa orang korup karena hidup susah. Padahal hidup mesu budi alias asketik itu soal pilihan. Apalagi jadi pemimpin. Menderita itu keniscayaan, seperti kata Mr. Kasman Singodimedjo, Een leidersweg is een lijdensweg, leiden is lijden. Jalan seorang pemimpin adalah jalan penderitaan, memimpin adalah menderita.

Tapi sekarang siapa yang sanggup hidup menderita? Apalagi dalam waktu yang lama. Soal waktu memang soal relatif. Bisa lama bisa sebentar. Itulah sebabnya kenapa yang penting dalam hidup ini bukanlah soal uang tapi semata soal waktu. Seperti pribahasa Inggris Time is Money, waktu adalah uang. Masalahnya: ada waktunya kita punya uang, ada waktunya kita bokek. Tapi persoalannya, kita sering bokek dalam waktu yang berkepanjangan. Tak mengapa, yang penting kita sambut lebaran, waktunya bermaaf-maafan. Asal jangan buat memaafkan koruptor. Wassalam.

(Historia - Bonnie Triyana)

Sabtu, 19 Juli 2014

19.07.14 : Kawal Angkutan Mobil JAKG-WR


Sabtu 19/07, merupakan hari yang ditunggu-tunggu sehubungan dengan hasil pertemuan sebelumnya, dimana sedapat mungkin pihak Auto2000 yang menjadi motor terdepan bidang penjualan produk Astra Internasional (AI), khususnya produk Toyota Astra Motor TAM).

Jumát 18/07, sudah dilaksanakan pengiriman 2 x 40’ berisi mobil Yaris, Etios dan Agya dan seyogyanya Sabtu 19/07 pagi menjelang siang sudah ada di Surabaya. Namun karena satu dan lain hal maka terjadi keterlambatan.

Dalam kaitan mengawal pengiriman container dari Kalimas – Waru, maka kami mendapat tugas ikut serta dengan loko terbaru seri CC 206. Syukur Alhamdulillah. Dari dulu di Sumatera selatan pengen ngerasain naik CC 206 ehhh keturutan juga.

Berikut ini cuplikan perjalanan dan suasan double cabin CC 206. Juga sedikit dokumentasi selama perjalanan. Enjoooy.


                                             From Surabaya With CC206, 19.07.14. 

Senin, 14 Juli 2014

14.07.14 : Bezuk Amri Husni

Mendapat kabar seorang kawan lama sedang sakit, sudah menyesakkan dada. Apalagi bila mengalaminya ? Waaaah jauhkan deeeeh. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan keselamatan kepada kita semua. Aamiin YRA.

Begitulah manusia, selalu mengharapkan yang indah dan baguuuus terus. Kalo bisa seumur hidup gak pernah sakit he he he, tapi apa iya mungkin ? Mungkin bisa dihitung jari. Kategori sakit, bisa mulai dari flu yang ringan sampe penyakit berat, misalnya jantung ato apalah.

Adalah Amri Husni, yang dulunya aktif di kegiatan belajar di kampus – FDHI (Forum Diskusi Hubungan Internasional) – namun kini tergeletak sakit. Upaya penyembuhan sudah dilakukan oleh pihak keluarga sejak 2,5 tahun lalu.

Bermula dari tgl 03/02 beberapa tahun silam, Amri usai makan tiba-tiba langsung lunglai dan sang isteri dengan sigap membawanya ke RS Mitra Keluarga Bekasi. Tindakan inilah yang menyelamatkan Amri Husni karena telah dalam hitungan menit, bisa lain kabarnya. Syukur alhamdulillah.

Kini, Amri tengah menjalani terpai dan berobat ke dokter rujukan. Kami sepulang kerja, menyempatkan diri memjenguk keberadaannya. Sekali lagi, syukur alhamdulillah walau sudah jam 21.00 tiba di Bekasi setelah mencari alamat, ternyata benar.

Bisa lain cerita bila ketemu Ayu ting Ting. Pasti dibilang salah alamat. Usai berbincang dan menghibur Amri akhirnya pukul 23.00 kurang karena sudah larut, kami pamit dan mendapat pelajaran berharga. Allah maha Besar dan semoga kita bisa memetik hikmah dari setiap kejadian.

Buat temanku Amri Husni. Tetap semangat dan upayakan penyembuhan total dulu. Shalat tetap jalan dan semoga usaha keluarga yang menjaga total kesehatan Amri dapat berbuah kebahagiaan. Aamiin YRA.

Sepulang dari Amri, barulah kami berbuka puasa di warung makanan khas Betawi mang Maman. Uenak dan semoga barokah. Terima kasih Yaa Allah. Perjalanan tak sia-sia menemukan kisah kawan lama dan mendapat kuliner


Jakarta, 14.07.14.

Sabtu, 12 Juli 2014

12.07.14 : Doa Untuk Warga Palestina


Hanya bisa berdo'a, melihat penderitaan warga Palestina yang dihujani bom di bulan Ramadhan. Sementara di republik ini, kita masih sibuk berjibaku dengan hasil pilpres sambil minum kopi, menonton siaran Piala Dunia 2014.

Yang pasti, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) nyaris mati kutu ato kasarnya mandul gak bisa berkutik. Pemerintah Indonesia pun paling banter cuma bisa mengirim bala bantuan.

Zionis dan Amrik berada di belakang pembantaian warga Palestina. Padahal merekalah garda depan penjaga kelestarian dan warisan Mesjid Al Aqsa di Jerusalem. Ini sih sudah ranah Genocide.

Sebagai warga negara, wong cilik dan sesama Muslim hanya bisa berharap dan berdo'a. Semoga Allah SWT memberikan jalan terbaik warga Palestina supaya bisa terjaga dari para penjagal kaum Zionis.

Ini masalah kemanusiaan, bukan semata-mata politik. Pelanggaran HAM berat tapi koq gak diusik PBB. Padahal jatuhnya rezim Saddam Hussein (Irak) dan .oammar Khadafy (Libya) juga bermula dari isu "bohong", yakni kepemilikan senjata pemusnah masal. Padahal intinya, ingin merebut kekayaan sumber energi minyak di kawasan Teluk.

Kini, Israel ingin merebut Jalur Gaza untuk pengembangan pemukiman Yahudi dan mengusir warga Palestina serta menjauhkannya dari waridan sejarah umat Muslim, yakni keberadaan Mesjid Al Aqsa.

Turut bersedih. Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Oh ya, ada cuplikan dari FB (facebook) dan mohon ijin share ya. Judulnya Thanks Palestina.

Bandung, 12.07.14.

Selasa, 08 Juli 2014

08.07.14 : Nyoba Koleksi Baru

Seperti biasa, setiap bulan rumah mode DÁina harus mengeluarkan model baru. Baju muslim sekali pun, harus tetap trendi dan modis. Hasil bulan ini untuk keperluan jualan di bulan Ramadhan yang ini nih ,,,,



Semoga berkenan dan bisa diterima pasar. Modelnya, ya Ola dan Zita deh. Makasih ya sayang. cek di : www.busanamuslimdaina.com atau www.dainastyle.blogspot.com.

Bandung, 08.07.14.


Jumat, 04 Juli 2014

04.07.14 : Narsis Dikit Akh ...


Berikut ini sekumpulan foto narsis, yang kalo disimpen buat apa juga, jadi mendingan dibuka dikit di forum ini. Lumayan khan buat nakut-nakutin tikus di rumah he he he.


                            KEEP THE FAITH !