Sabtu, 09 Mei 2015

09.05.15 : Museum Sri Baduga Bandung

Liburan seharusnya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Tapi ya tergantung diri masing-masing sih, ngga maksa. Buat para pekerja biasanya, hari libur dipake buat bayar hutang tidur alias ngorok seharian (ini kenyataan dan cerita kawan he he he).

Kebetulan, kalo libur sekarang punya kegiatan jalan-jalan ke museum ato tempat sejenis. Bosen khan jalan-jalan ke mall mulu. Salah satu yang dibidik yaitu Museum Sri Baduga yang merupakan sebuah museum yang terletak di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Museum Negeri Sri Baduga yang terletak di ruas Jalan B.K.R. 185 Tegallega dan berhadapan dengan Monumen Bandung Lautan Api, dirintis sejak tahun 1974 dengan memanfaatkan lahan dan bangunan bekas kewedanaan Tegallega.

Bangunan Museum ini berbentuk bangunan suhunan panjang dan rumah panggung khas Jawa Barat yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern; sedangkan bangunan aslinya tetap dipertahankan dan difungsikan sebagai ruang perkantoran.

Tahap pertama pembangunan diselesaikan pada tahun 1980, diresmikan pada tanggal 5 Juni oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Yoesoef dan diberi nama Museum Negeri Propinsi Jawa Barat.

Areal museum yang luasnya mencapai 8.415,5 m2 dibagi menjadi dua bagian; wilayah publik (public area), mencakup gedung pameran dan auditorium dan wilayah buka publik (non public area), mencakup ruang perkantoran Kepala Museum, Sub Bagian Tata Usaha, Kelompok Kerja Bimbingan dan Edukasi, Kelompok Kerja Konservasi dan Preparasi serta Kelompok Kerja Koleksi (termasuk di dalamnya Gedung Penyimpanan Koleksi).

Sepuluh tahun kemudian, nama museum dilengkapi dengan nama Sri Baduga diambil dari nama raja Sunda yang bertahta di Pakwan Pajajaran sekitar abad ke-16 Masehi. Nama ini tertuang dalam prasasti Batutulis (Bogor) secara lengkap tertulis SRI BADUGA MAHARAJA RATU HAJI I PAKWAN PAJAJARAN SRI RATU DEWATA.

Sebagai Museum umum yang memiliki koleksi dari jenis koleksi Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Heraldika, Filologika, Keramik, Seni Rupa dan Teknologi ini, tercatat tidak kurang sebanyak 5.367 buah koleksi; terbanyak adalah koleksi rumpun Etnografika yang berhubungan dengan benda-benda budaya daerah.

Jumlah koleksi tersebut tidak terbatas pada bentuk realia (asli), tapi dilengkapi dengan koleksi replika, miniatur, foto, dan maket. Benda-benda koleksi tersebut selain dipamerkan dalam pameran tetap, juga didokumentasikan dengan sistem komputerisasi dan disimpan di gudang penyimpanan koleksi (bandungtourism.com).

Simak liputannya, selama jalan-jalan bareng keponakan dan keluarga (maaf, kurang suka difoto) jadi yang muncul ya foto-foto keponakan he he he.



                                    From Bandung With Love, 09.05.15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar