Menonton
televisi di sesi Mata Najwa hari Sabtu 02/05, membuat suasana malam
minggu jadi romantis sekaligus sendu. Romantis karena merasa kagum dengan
perjuangan kaum hawa yang membela kepentingan orang banyak. Luar biasa.
Tersebutlah
nama Eva Bande yang membela
perjuangan petani Binggai dan Butet
Manurung yang menjadi pelopor guru di daerah pedalaman dan pendiri Sokola
di sejumlah daerah anak rimba. Perjuangan mereka, sekali lagi luar biasa bahkan
ada sisi kemanusiaan yang bisa membuat lingan air mata jatuh tanpa disadari.
Mama Aleta (Aleta Baun) pernah diganjar sebagai nominator
pencinta lingkungan. Dia adalah aktivis pecinta lingkungan yang peduli terhadap
suatu wilayah di Timor saat sebuah perusahaan tambang akan beroperasi namun
ditentang dan akhirnya hengkang.
Kita ? Belum
tentu sehebat dan setenar mereka. Nyari tenar ? Gak juga. Dalam diri setiap
orang, Allah SWT memberikan keunikan
tersendiri, lalu mampukah kita memanfaatkan kelebihan tersebut ? Ya tergantung
diri masing-masing.
Buatlah hidup
senyaman mungkin. Syukuri yang sudah didapat tetapi jangan sesali yang belum
diperoleh. Boleh jadi, kalo kita dapatkan hal itu, belum tentu berbuah kebaikan
bagi kita dan keluarga. Allah Maha Tahu. Jadi, sekali lagi, disyukuri saja.
Salutnya,
ketiga tokoh diatas merasa mensyukuri apa yang mereka jalani saat ini. Luar
biasa. Bila dipikir-pikir oleh orang waras, ngapain juga sih kayak orang kurang
kerjaan. Padahal, mereka mendidik dan menginspirasi kita dalam banyak hal.
Itulah
keyakinan dan jalan hidup yang ditempuh oleh masing-masing individu. Gak peduli dari ras mana, agama apa dan keturunan siapa. Kedudukan semua orang dimata Sang Pencipta sama. Tinggal hitung amalan dan kebaikan.
Bandung, 04.05.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar