Kasih ibu,
sepanjang masa. Terasa bila dekat ibu (kami biasa memanggilnya dengan sebutan "Mamah"), adem suasananya. Urusan
makan pun, kita masih dianggap eperti jaman dulu. Disediain dan pasti sayuran
kesenangan dengan rasa yang nyaris gak berubah.
Mamah masih
hapal kesukaan anaknya. Luar biasa. Padahal 20 tahun lebih kita berkeluarga tetapi semangat memberikan yang
terbaik buat kami, memang patut diacungi jempol. Bahwa setiap manusia memiliki
kelebihan dan kekurangan, disitulah kita belajar tentang hidup.
Jangan pernah
menampik perlakuan unik orang tua kita karena hanya itu yang bisa diberikan
oleh orang tua kita. Dan bersyukurlah bagi mereka yang masih memiliki orang tua
(apalagi masih lengkap) karena mereka tengah mengajarkan sesuatu kepada kita.
Orang tua itu
… cukup didengarkan dengan baik dan mereka bahagia. Orang tua sebenarnya gak butuh-butuh banget duit kita. Mereka hanya
butuh perhatian seperti halnya dulu kita kecil, muda dan dewasa. Seberapa
sering kita berkomunikasi dengan mereka ?
Yakinlah,
semakin tahun rasanya semakin berkurang kita menyapa orang tua kita dan akan
merasa “kehilangan” sebenar-benarnya kehilangan, saat mereka telah tiada. Jadi,
mumpung mereka masih ada, wajib hukumnya menyayangi mereka dan mendatangi
secara rutin.
Udah segede
gini, kadang kita gengsi. Tapi tidak saat berhadapan dengan Mamah. Gak ada kata
gengsi. Makanan kesukaan saat kecil pun pasti diingatnya : candil + lapis, sayur daun katuk ato pepaya. Maaf, gak sempat difoto ha ha ha.
Begitu juga saat
tertidur di sofa, diminta pindah ke kamar tidur lah, padahal anaknya sudah
bertahun-tahun tidur di sembarang tempat layaknya gembel : stasiun, pelabuhan,
diatas truk hingga mobil saat survei berkeliling dari satu kota ke kota lain.
Intinya,
mereka ingin memanjakan kita, seperti kita masih serumah dengan mereka.
Bayangkan para Pembaca yang kini tinggal jauh dari orang tua. Ada rasa kangen tapi beralasan jauh dan bisa
pulang cuma setahun sekali saat ber-Lebaran. Tapi itu khan pilihan
masing-masing. Kita cuma ngingetin doank loh.
Walau gak
setiap bulan ato setiap minggu bertemu, upayakan telepon dan menyapa deh. Hanya
itu yang bisa diusahakan. Lain-lain hal selain yang terpapar, cukup Allah SWT Yang Maha Tahu.
Orang-orang
bakal bilang ri'ya dengan apa yang kita kerjakan. Ya terserah aja. Kita khan
mau berbagi pengalaman, bagaimana rasanya masih memiliki orang tua dan
bagaimana memperlakukan mereka semampu kita.
Bisa jadi,
ada sesuatu yang bisa dipetik dan jadi pelajaran. Kenapa tidak ? Sah-sah aja
koq. Gitu. Oh iya, kebetulan Mamah pemalu. Yang muncul malah foto para
keponakan yang narsis bin eksis he he he. Jadi foto silaturahim ke Kota Hujan
pun, dihiasi foto bareng ponakan.
Terima kasih
Yaa Allah. Cuplikannya ya seperti dibawah ini. Piiiiiis.
Sekedar
catatan tambahan, hari ini juga merupakan hari jadi ibu mertua dan aa Adri.
Selamat ulang tahun. Tetap semangat dan semoga sehat wal'afiat selalu. Aamiin.
Bogor,
24.05.15.