Pulang ke Kota Kembang, maunya berleha-leha setelah seminggu nguplek
(bergelut ngurusi kerjaan). Tapi apa mo dikata, ada kerjaan menunggu.
Beres-beres rumah, silaturahim ke sodara ato memenuhi undangan nikahan
seseorang. Bisa siapa saja.
Sebagai makhluk sosial, jangan terlalu
dirisaukan. Ikuti saja, Insya Allah barokah. Menjalin silatutrahim utamanya,
gak bakal rugi deh. Ada aja manfaat yang kita dapat. Pertemanan, kekeluargaan
ato gak jarang ada peluang yang bisa dimanfaatkan.
Sabtu 25/04.
Isteri meminta ditemani ke sekolah tempat dimana dia ditempa menjadi salah satu
murid di SMA 4 Bandung. Yang membuat
dia bersemangat karena, murid-murid SMA 4 Bandung, belum lama ini menjadi juara
OIC 2015 di RTV, setelah mengalahkan sekolah-sekolah favorit. Ya ada kebanggaan
tersendiri ‘lah.
Dalam perjalanan menuju sekolah,
diniatkan antar Aina dulu ke sekolah
sekitar jam 07.00 pagi. Karena hari
masih pagi, disempatkan diri mampir ke Jl
Otista depan Pasar Baru, yang beberapa hari sebelumnya (acara KAA ke-60) dihias
payung-payung berwarna-warni.
Yang bikin unik (maklum baru
pertama kali ngeliat he he he, udik ya ?) payung-payungnya digantung
disepanjang jalan. Sodara bilang, mirip di Portugal
tuh … (foto kiri atas). Ya kalo blon bisa kesana, apa salahnya ke Otista dulu aja.
Selesai berfoto-foto, lanjut ke
SMA 4 dan setelah selesai, jemput Aina lagi teruuuus antar ke bimbingan
belajar. Usai mengantar jemput, lalu kembali ke rumah untuk beristirahat
sejenak. Posisi waktu udah jam 14.00-an
tuh.
Ba’da shalat Magrib, lanjut lagi ke acara nikahan Ucup – Regina di Kologdam
sementara isteri ada acara reuni kampus di Tizi
Dago. Pulangnya jam 21.30-an
bareng Aina, jemput isteri di Tizi lantas pulang kerumah.
Gak gempor, malah senang dan
menikmati. Terima kasih Yaa Allah masih diberi kesempatan berkumpul bersama
keluarga. Alhamdulillah.
Bandung, 25.04.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar