Minggu, 15 Maret 2015

15.03.15 : Riwayat Seputar Candi Singosari (bag. 2/2)



Awalnya, yang mengurus candi ditunjuk warga setempat tetapi setelah meninggal dunia, dialihkan ke staf Suaka Purbakala Juru Pelihara Candi Singosari. Tadinya, wilayah Candi Singosari merupakan area percandian dan dalam kompleks tsb ada 7 (tujuh) bangunan candi namun yang ditemukan lumayan tuh hanya Candi Singosari. Sisanya ditemukan dalam reruntuhan semata.


Sejumlah arca kabarnya dibawa ke negeri Belanda dan deretan arca di halaman kompleks Candi Singosari, berasal dari candi-candi yang sudah musnah dan jika diamati, banyak yang sudah tidak utuh lagi. Pfffuih perlu kerja keras luar biasa nih dan membutuhkan keajaiban merangkai sejarah masa silam.


Ngomong-ngomong, fungsi Candi Singosari itu buat apa ya ? Banyak yang menganggap candi Singosari sebagai makam Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singosari, tetapi tidak dapat dibuktikan ato diragukan keabsahannya.


Pasalnya, menurut kebiasaan agama Hindu, jenazah orang yang meninggal (termasuk raja-raja), dibakar dan abunya dilarung ke laut ato ke sungai ato ditebarkan di segenap penjuru mata angin. Setelah itu dibuatkan pendharmaannya, lazim disebut candi (sebagai tempat pemujaan arwahnya).


Nah, didalam candi biasanya ada sumuran. Didalamnya diletakkan Garbhapatra, yaitu sebuah bejana persegi dari batu yang berbentuk kotak-kotak berlubang 9 sampai 25. Didalam kotak-kotak tadi, diletakkan peripih (bermacam benda dari logam, batu, biji-bijian dan tanah). Di Candi Singosari, tidak ditemukan peripih dan sumuran.


Berdasarkan uraian diatas, fungsi Candi Singosari lebih sesuai sebagai tempat pemujaan, utamanya ditujukan bagi Dewa Siwa, karena sistem mandala yang terlihat, diwujudkan dalam arca-arca bergaya Hindu. Apakah Siwa digambarkan dalam Siwa Bhirawa ato wujud yang lain, masih perlu penelitian lebih jauh.


Yang menarik dari Candi Singosari. Umumnya, candi dihias dengan hiasan rata, mulai dari atas hingga ke bawah. Tidak demikian dengan Candi Singosari. Hiasannya gak diselesaikan dengan baik, kayaknya dulu pas dibangun masih blon kelar bener. Entah keburu perang ato sebab lain.

Kabarnya sih, penyebabnya dikaitkan dengan adanya peperangan, yakni serangan Raja Jayakatwang dari Kerajaan Gelang-Gelang terhadap Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari, terjadi di tahun 1292. Rupanya bagi generasi sekarang ada unsur baiknya. Apaan tuh ?

Ketidakselesaian bangunan candi ini bermanfaat bagi kita yang ingin mengetahui teknik pembuatan ornamen candi. Dari atas ke bawah ato dari bawah ke atas ? Berdasarkan pantauan, hiasan di Candi Singosari dibuat dari atas ke bawah. Bagian atas sempurna (sudah selesai), bagian tengah setengah selesai sedangkan bagian bawahnya sama sekali blon diselesaikan.

Masih penasaran ? Kita juga masih harus belajar banyak koq. Yuuuk kita perdalam minat mempelajari sejarah masa lalu. Bila masih banyak kekurangan ato celotehannya garing, maklumin aja. Namanya juga usaha. Kadang hasil, kadang kagak. Semoga bermanfaat.


Selesai. Ini bagian dari tulisan “Tour de Malank Melintank”.

Malang, 21.02.15 - diunggah 15.03.15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar