Jumat, 06 Februari 2015

06.02.15 : Trowulan - Candi Brahu

TRoWuLaN: Perjalanan berikutnya, menuju Candi Brahu. Lumayan perut udah terisi lagi, jadi semangat napak tilas kembali tumbuh he he he. Ikuti cuplikan sejarahnya ya.

Candi Brahu terletak di desa Bejijong, kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto. Seperti bangunan candi lainnya di Trowulan, struktur bangunan candi Brahu pun memiliki kesamaan, yakni sama-sama dibuat dari batu bata, yang direkatkan / ditempelkan satu sama lain dengan sistem gosok.

Ukuran bangunan Candi Brahu yaitu tinggi 25,7 meter dan lebar 20,70 meter. Struktur bangunan candi terdiri dari kaki, tubuh dan atap. Bagian tubuh Candi Brahu sebagian merupakan susunan bata baru yang dipasang pada masa pemerintahan Belanda dan ada juga yang menyebutkan, candi ini pernah ditabrak pesawat sehingga ada bagian candi yang terkesan ditambal.

Sayangnya, kita tidak diperkenankan naik dan melihat lebih dekat ato naik ke atas candi karena tertulis larangan secara jelas. Denah Candi Brahu berukuran 10 x 10,5 meter dan tinggi 9,6 meter. Didalamnya terdapat bilik 4 x 4 meter namun kondisi lantainya telah rusak. Sesuai analisis, Candi Brahu ditaksir dari masa antara tahun 1410 hingga 1646.

Atap candi Brahu tingginya kurang lebih 6 meter dan di salah satu sudutnya ada bentuk mirip stupa (bersifat Buddhis). Umur Candi Brahu diperkirakan lebih tua dibandingkan umur candi yang ada di Trowulan. Dasar dugaan ini adalah Prasasti Alasantan, yang ditemukan tidak jauh dari Candi Brahu. Isinya menyatakan ada bangunan suci yaitu waharu ato warahu, nah dari sinilah Candi Brahu dianggap sebagai salah satu bangunan suci.

Kami sempat berfoto dari beberapa sudut. Ikuti liputannya berikut ini.

Sumber cerita, dicuplik dari buku "Mengenal Kepurbakalaan Majapahit Di Daerah Trowulan", karya Drs. I Made Kusumajaya M.Si dkk. Terima kasih.

Trowulan, 01.02.15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar