Usai berkeliling melihat petilasan Eyang Patih Gajah Mada, Candi Tikus dan Gapura Bajangratu, KALOGers berniat istirahat makan siang dan shalat
dulu. Waktu menunjukkan jam 12.30
wah ... sudah waktunya buat makan siang nih he he he.
Makan siang mampir ke warung Cak Mat yang menyediakan botok dan wader (ya khas daerah Trowulan
situ katanya). Kita nikmati saja dambil ngobrol ngalor-ngidul. Minum cukup teh
hangat karena yang lainnya minuman kalengan dan bersoda biasa.
Di depan mata, terdapat salah satu peninggalan Majapahit, yakni Kolam Segaran. Kolam ini merupakan salah satu kolam / waduk dari
peninggalan Majapahit yang masih bisa disaksikan masyarakat. Orang yang pertama
menemukan kolam ini Ir. Henry Maclain
Pont tahun 1926.
Kolam berbentuk empat persegi panjang ini memiliki ukuran
panjang 375 meter dan lebar 125 meter. Dinding kolamnya
memiliki tinggi 3,16 meter sementara
lebarnya 1,6 meter. Kolam ini
terletak di desa Trowulan, kecamatan
Trowulan, kabupaten Mojokerto.
Menurut cerita penduduk setempat, pada masa kejayaan
Majapahit, Kolam Segaran digunakan sebagai tempat rekreasi dan menjamu tamu
dari luar negeri. Bila perjamuan usai, semua peralatan perjamuan seperti
piring, mangkuk dan sendok yang terbuat dari emas, dibuang di kolam untuk
menunjukkan betapa kayanya Kerajaan Majapahit.
Kolam Segaran ditafsirkan dengan berbagai hal. Ada yang
menyebutkan sekedar waduk (tempat penampungan air), saluran air masuk dan
keluar area kerajaan, hingga kegunaannya sebagai wilayah penyejuk (semacam
taman kota sekarang ini) Kerajaan Majapahit.
Para ahli memperkirakan Kolam Segaran adalah
"telaga" yang disebutkan dalam buku "Negarakertagama" Pupuh VII:5.3. Saat ini banyak
digunakan sebagai kolam pemancingan bagi para mancing-mania. Ooops.
Sayangnya, KALOGers gak sempat berpose banyak disini
karena dikejar waktu untuk menuntaskan melihat candi-candi berikutnya. Enjoooy.
Trowulan, 01.02.15 / Kredit Foto : Wilwatikta Museum, Bangbo, RAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar