Rabu, 19 Juni 2013

19.06.13 : Ya Allah Ampuni Pimpinan Kami

JAKARTA: Malam ini (Rabu 19/06) rasanya seperti gak percaya dan mungkin bisa jadi saksi hidup, bersama kang Edi. Mendengar pernyataan bahwa salah satu karyawannya merupakan tak lain dari kotoran pimpinan kami. Masya Allah.

Sedemikian benci ato marah kah seorang pimpinan puncak perusahaan kepada anak buahnya ? Layakkah hingga sedemikian kasar dan kotornya kata-kata itu meluncur dari mulut seorang petinggi, yang nota bene sudah berumur pula ?

Harusnya lebih bijak, lebih mumpuni dan sederet perilaku yang bisa membina anak buahnya lebih bersemangat, bukan bertindak membinasakan ! Kesannya : saya lebih suka dia keluar daripada jadi anak buah saya !

Entahlah ... Kami berdua hanya termenung, terhenyak dan membahasnya berulang-ulang untuk meyakinkan, pendengaran kami masih normal dan mengusik rasa kepedulian terhadap sahabat kami yang disebutnya hingga seolah tak lain merupakan kotorannya.

Kami tahu tabiat pimpinan kami yang boleh dibilang narsis dan arogan tapi kami belajar untuk menjadi lebih dewasa dan memohon ampun, apabila tulisan ini meluncur karena saking inginnya merespon tapi ada daya dan tak sanggup. Hanya do'a yang sanggup kami sampaikan karena hanya Engkau lah yang sanggup menegur pimpinan bila hal tersebut memang kurang layak.

Setiap orang mengetahui, betapa dominanya pimpinan kami. Lebih tepatnya arogan. Langkah terbaik ya mendoakan agar pimpinan kami disadarkan dan bisa menarik ucapan yang menurut kami tidak layak dilontarkan kepada anak buahnya, seberapa pun salahnya. Serta memohon ampun kepada anak buahnya tapi apa mungkin ?

Manusia adalah tempat kesalahan yang bertubi-tubi. Namun Allah saja mampu memaafkan untuk setiap insan ciptaan-NYA bila bersalah. Apakah kita merasa lebih baik dan hebat dari-NYA ? Astagfirullah aladzhiim. Mengurut dada dan tetap memohon perlindungan dari-MU, adalah jalan terbaik agar tidak terpancing kepada hal-hal negatif.

Setidaknya, kami jadi lebih mengenal, tipikal pimpinan kami. Layak tidaknya menjadi panutan perilaku pimpinan kami, hanya Pembaca yang bisa menarik kesimpulannya. Yang pasti akan terngiang-ngiang untuk jangka waktu yang cukup lama, ucapan kata-kata kotor yang amat dahsyat.  

Astagfirullah, koq bisa ya ? Dan Anda dijamin gak akan terima bila hal tersebut disampaikan langsung di depan mata kita. Kita tutup saja deh curhat ini sampai disini. Walau bukan ditujukan ke kami, mendengarnya saja mual. Minimal Anda tahu, itu aja.

Tulisan ini dimaksudkan hanya untuk mengenang dan tidak untuk disebarluaskan. Cukup dibaca saja ya. Ok ?

Jakarta, 19.06.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar