Kamis, 07 Februari 2019

07.02.19 : GIZ - FGD Green Freight



Untuk kesekian kalinya, pihak GIZ yang ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan untuk mendisain serta memberikan masukan untuk perbaikan transportasi di Indonesia, menyelenggarakan FGD / focus group discussion di Pullman Hotel, Jakarta. Ini yang berlokasi di Jl Thamrin.

Kementerian Perhubungan Indonesia (Direktorat Angkutan Jalan, sebelumnya Direktorat Angkutan &  Multimoda)  dan GIZ bersama-sama melaksanakan proyek TRANSfer, yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah program nasional untuk meningkatkan angkutan barang antarmoda dan mengurangi efek emisi gas rumah kaca (GRK).

Tema2 yang dibahas mencakup 1) Pembaharuan armada truk dan 2) Angkutan barang antarmoda / Intermodal. Dalam tahap perencanaannya saat ini / RPJMN 2015-2019 Indonesia ingin meningkatkan konektivitas fisik yang mencakup pembangunan fasilitas bongkar muat antarmoda, pelabuhan dan infrastruktur perkeretaapian.

Tujuan besar kedepannya misi ini, usai menyelesaikan Laporan Dasar,  tantangan TRANSfer selanjutnya yakni mendukung pemerintah Indonesia dalam menyiapkan roadmap, rencana strategis sektor serta program dengan kegiatan + anggaran yang sesuai.                            

Yang dimaksud Laporan Dasar yakni aktivitas mengumpulkan data yang relevan dan tersedia,  mengidentifikasi tantangan dan hambatan utama di sektor angkutan barang di Indonesia serta mengusulkan langkah2 yang seharusnya ditempuh.

Program TRANSfer yang digagas GIZ sejak 1,5 tahun lalu saat Fredrick Strompen hadir mengawal FGD serupa hingga hari Kamis kemarin merupakan kemunculan yang terakhir kali, karena setelah FGD ini, Fredrick harus kembali ke Jerman. Sebagai gantinya diperkenalkan pimpinan GIZ Indonesia yang baru, Friedel Sehlleier.

Seperti biasa, yang diundang dalam FGD kali ini melibatkan pimpinan Kementerian Perhubungan, Universitas Indonesia (UI), PT Kereta Api Indonesia (Persero), KALOG, perwakilan asosiasi seperti IOH-C, ILC, Aptrindo, pengamat hingga pelaku usaha.

Tema utama sudah mengerucut ke arah, optimalisasi moda kereta api (KA) sebagai alat angkut yang dianggap ramah lingkungan, dengan sebutan lain Green Freight ato Green Logistics.

Dalam acara diskusi, peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelompok : Clean Truck + Intermodal. Usai diskusi, ringkasannya disampaikan oleh masing2 perwakilannya yakni Joko Purwanto + RAM. Done!

Usai penutupan FGD, peserta dan panitia penyelenggara makan siang bareng di Resto Sana Sini, di lantai dasar Pullman Hotel. Enjoy.

                     

                                           JaKaRTa, 07.02.19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar