Untuk kesekian kalinya, pihak GIZ yang ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan untuk mendisain
serta memberikan masukan untuk perbaikan transportasi di Indonesia,
menyelenggarakan FGD / focus group
discussion di Pullman Hotel, Jakarta.
Ini yang berlokasi di Jl Thamrin.
Kementerian Perhubungan Indonesia (Direktorat Angkutan
Jalan, sebelumnya Direktorat Angkutan &
Multimoda) dan GIZ
bersama-sama melaksanakan proyek
TRANSfer, yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah program nasional untuk
meningkatkan angkutan barang antarmoda dan mengurangi efek emisi gas rumah kaca (GRK).
Tema2 yang dibahas mencakup 1) Pembaharuan armada truk dan 2) Angkutan barang antarmoda / Intermodal.
Dalam tahap perencanaannya saat ini / RPJMN
2015-2019 Indonesia ingin meningkatkan konektivitas fisik yang mencakup
pembangunan fasilitas bongkar muat antarmoda, pelabuhan dan infrastruktur
perkeretaapian.
Tujuan besar kedepannya misi ini,
usai menyelesaikan Laporan Dasar, tantangan TRANSfer selanjutnya yakni
mendukung pemerintah Indonesia dalam menyiapkan roadmap, rencana strategis
sektor serta program dengan kegiatan + anggaran yang sesuai.
Yang dimaksud Laporan Dasar yakni
aktivitas mengumpulkan data yang relevan dan tersedia, mengidentifikasi tantangan dan hambatan utama
di sektor angkutan barang di Indonesia serta mengusulkan langkah2 yang
seharusnya ditempuh.
Program TRANSfer yang digagas GIZ sejak 1,5 tahun lalu saat Fredrick
Strompen hadir mengawal FGD serupa hingga hari Kamis kemarin merupakan
kemunculan yang terakhir kali, karena setelah FGD ini, Fredrick harus kembali
ke Jerman. Sebagai gantinya diperkenalkan pimpinan GIZ Indonesia yang baru, Friedel Sehlleier.
Seperti biasa, yang diundang dalam
FGD kali ini melibatkan pimpinan Kementerian
Perhubungan, Universitas Indonesia (UI), PT Kereta Api Indonesia (Persero),
KALOG, perwakilan asosiasi seperti
IOH-C, ILC, Aptrindo, pengamat hingga pelaku usaha.
Tema utama sudah mengerucut ke arah,
optimalisasi moda kereta api (KA)
sebagai alat angkut yang dianggap ramah lingkungan, dengan sebutan lain Green Freight ato Green Logistics.
Dalam acara diskusi, peserta dibagi
menjadi 2 (dua) kelompok : Clean Truck +
Intermodal. Usai diskusi, ringkasannya disampaikan oleh masing2
perwakilannya yakni Joko Purwanto + RAM.
Done!
Usai penutupan FGD, peserta dan
panitia penyelenggara makan siang bareng di Resto Sana Sini, di lantai dasar Pullman Hotel. Enjoy.
JaKaRTa, 07.02.19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar