Kelompok
kerja (pokja) Indonesia Overload + Heavylift Community (IOH-C) di
kepengurusan baru, boleh dibilang peduli bingitz untuk mewujudkan semangat profesionalisme di dunia kerja.
Saat ini harus diakui, wadah kegiatan heavylifter (begitu sebutan
sementaranya), ya di komunitas semacam ini. Kedepannya harus mulai dipikirkan
untuk menjadi asosiasi ato institusi yang lebih greget.
Jika sebelumnya sang pendiri yang sudah almarhum, Armen Aldrin sempat menyampaikan bahwa
komunitas ini gak akan ditingkatkan statusnya menjadi asosiasi, mungkin ada
pertimbangan tersendiri dan gak banyak yang tahu.
Seiring perkembangan rasanya sudah saatnya komunitas ini
maujud jadi asosiasi mandiri sehingga bisa memperjuangkan
heavilifter serta memberikan masukan
berguna kepada pemerintah, di saat pembanguna infrastruktur marak.
Bukannya untuk mendapatkan order semata tetapi misinya
lebih ke membentuk karakter + kompetensi
insan logistik yang mendalami bidang heavylift sehingga gak asal dapat
predikat heavylifter tetapi juga didasari ilmu2 yang mumpuni + mendukung.
Sesepuh
IOH-C ikut hadir di kesempatan kali ini : Johnny Bax, Winika Agus, Fathur, Ian Sudiana, Dhian serta Budhe Dewi dan juga para milenial yang
tertarik di bidang heavylift seperti Eriksen,
Reza, Deniks, Amanda, sssst ada yang terlewat dan lupa namanya. Maaf ya.
Yang berhalangan hadir justru pemain inti yang punya gawe
untuk isu kompetensi yakni Mbah Baszt +
Tulus Martua. Latar belakangnya gak perlu dipertanyakan lagi deh. Tinggal
browsing di Mbah Google aja.
Dokumentasi kegiatan, terlampir. Acara berlangsung di Bale Bengong Halim namun syukur alhamdulillah
gak sampe banyak yang bengong hingga acara berakhir. Sungguh prestasi luar
biasa dan diluar dugaan.
Padahal itu yang kami khawatirkan .... Maklum suasana
hujan, udara cukup dingin dan jika gak punya mental baja, niscaya mending tarik
selimut dan nyeruput kupi di rumah. Acara mulai jam 19.00 dan tuntas jam 22.00.
Thanks God. Mancarli.
JaKaRTa, 17.12.19