Sabtu, 28 Desember 2019

28.12.19 : Antar Bidadari ke Kampung Inggris


Emang bidadari sekarang gak bisa bahasa Inggris ? Jangan dibahas deh, bisa jadi 1 (satu) buku sendiri. Mendingan nanya, tujuan mo apa ya ? Yang pasti mempraktekkan bahasa Inggris di lingkungan, yang sudah dikenal akrab dengan bahasa Inggris.

Saking kondangnya, sampe2 sempat dikunjungi Dubes Inggris untuk RI yang juga kebetulan beragama Islam. Alhamdulillah. Intinya, sempat ngobrol tentang asal muasal munculnya istilah "Kampung Inggris" hingga sepopuler sekarang.

Kebetulan bidadari kecil ini diikutsertakan di salah satu lembaga kursus bahasa Inggris di Pare, dimana Kampung Inggris berada. Kabarnya sekarang ini ada 100-an lembaga serupa tapi dikawal via asosiasi supaya akur.

Jika mendengar penuturan salah satu pemilik kursus yaitu pak Udin + mbak Laily, bahwa ide ini sudah diinginkan oleh seorang kyai yang pandai  bicara dalam 7 (tujuh) bahasa asing, salah satunya Bahasa Inggris.

Kemudian salah satu anak didiknya yang berasal dari Kalimantan hingga kemudian menerima sejumlah mahasiswa KKN dan magang. Pada akhirnya maujudlah interaksi berbahasa Inggris dan menjalar di masyarakat luas di Pare.

Kampung Inggris mencuat, kala Kyai Yasin diwawancarai oleh sebuah media (sayang ngga disebutkan). Judul yang muncul cukup mengagetkan, dengan menyebut adanya Kampung Inggris di Pare ato Kediri. Setelah itu, membuat heboh di Tanah Air.

Begitu deh kurang lebihnya dan menarik kisahnya. Makanya daerah lain jika ingin meniru kampung Inggris ala Pare, butuh waktu cukup lama untuk menemukan pola yang pas. Ada proses sosialisasi + edukasi.

Segitu aja, sedikit oleh2 dari Pare. C-U. Berangkat dari Stasiun Pasar Senen jam 22.00 hari Sabtu tgl 28/12 dan tiba di Stasiun Kediri hari Minggu pagi jam 10.30. Alhamdulillah lancar dan langsung ke lokasi. Muncullah cerita seperti diatas.

                                             JaKaRTa - PaRe, 28.12.19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar