Sebulan belakangan ini suhu politik di negeri ini senada
dengan suhu aktual di lapangan maupun terminal petikemas Kalimas, Surabaya.
Puanas blaaast, gitu kira-kira.
Berbagai aksi berbalas pantun dilontarkan para kader dan
pengikut presiden terpilih, melawan capres yang kalah selisih suara dalam
pemilihan presiden tempo hari. Ujung-ujungnya muncullah nama koalisi merah
putih (KMP) dan koalisi Indonesia hebat (KIH).
Gak ada yang lebih hebat bila semua pihak legowo dan
membangun Indonesia menjadi kekuatan besar di Asia. Itu baru namanya hebat yang
sebenar-benarnya huebat ! perbedaan itu khan relatif. Kita punya Bhinneka
Tunggal Ika.
Lupakah kepada wejangan para tetua ato ajaran agama yang
dianut. Ibarat pepatah, semuanya itu merupakan titipan semata, taka da yang
abadi, termasuk jabatan. Jadi kalo bukan miliknya terus kenapa dipake dalil
dizhalimi dlsb.
Negeri ini ditakdirkan menjadi negeri loh jinawi
sebagaimana diyakini para pendahulu kita. Yakin dan bisakah bekerjasama ?
Jangan cuma mengenalkan Indonesia ke dunia dengan adab korupsi berjamaah. Yang
lalu biarlah lewat, untuk kedepannya perlu kebesaran jiwa.
Kalo ribut terus, sempat kepikiran didalam benak ini,
kenapa gak ada partai politik yang nekad mengajukan calon incumbent dan
independen seperti Komeng dan Cak Lontong. Kalo terlaksana pun akan menjadi
sejarah tersendiri.
Terlepas dari itu semua, kita berharap sebagai masyarakat
biasa yang hidup di gugusan Nusantara tercinta, agar pelantikan presiden dan
wakil presiden terpilih tanggal 20/10/14 dapat berjalan lancar dan tenang.
Ekonomi tiarap (sementara) karena menunggu situasi aman.
Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar