Selama seharian di
tgl 11 Oktober 2014, kami
berkesempatan berkunjuung ke Museum Kereta Api (KA) Ambarawa, kemudian
ke Lawang
Sewu, sebelum bezuk dan be-reuni ria dengan kawan-kawan lama (mas Edi +
mbak Fien). Hari Minggu-nya mampir ke kantor BHP Kurir KALOG di SMC.
Berangkat Sabtu 11/10 pagi dengan menggunakan KA
Maharani jam 06.00 dari sta. Pasar Turi Surabaya (SBI). Tiba di
SMC alias Semarang Poncol jam 10.30, Salut banget bisa ngepas. Setelah
itu, dengan bantuan mas Edi Raharto, dipinjami mobil menuju
ke stasiun bersejarah Ambarawa.
Selama perjalanan di pandu mas Ari yang sedikit banyak
mengenal kota Semarang dan dalam perjalanan menjelaskan dan memandu jalur
lintasan mana yang sudah tak terpakai, salah satunya dibawa ke jalur Toentang,
sebelum Ambarawa.
Tiba di Museum KA Ambarawa, langsung disambut pak Tri
Prastiyo (Head Master) dan tak perlu berlama-lama sebelum akhirnya
mengalir menjelaskan sejarah stasiun dan bila perlu sejarah dan arti strategis
Ambarawa di masa lalu, kini dan akan datang (proyeksi loh). Sekarang ini masih direnovasi 'loh.
Waaah beruntungnya. Pergi dadakan dan atas biaya sendiri
loh tapi gak percuma karena mendapat pengalaman lebih diatas harapan. Thanks
God. Sulit menggambarkan dengan kata-kata namun filosofi yang dipelajari dan
dikuasai Head Master patut diacungi jempol.
Salah satu yang menarik adalah simbol 4
(empat) arah mata angin di lantai café dan filosofi bangunan stasiun
yang mirip kepala ular (naga ?) dimana bagian kepala, badan dan ekor dan
wuiiiih segudang info menarik lainnya. Kapan-kapan ya kita bahas.
Koleksi foto kereta api lawas dan ngga tanggung-tanggung,
hampir semua foto kita dibantu pengabilannya oleh pak Tri. Kebanggaan dan
keberuntungan tersendiri. Berikut ini cuplikannya buat Pembaca dan pecinta KA
di Tanah Air. Enjoy.
Ambarawa, 11.10.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar