Siapa tuh ? Pertanyaan sederhana dan masuk akal koq.
Dimas Adyaksa merupakan putera pertama pasangan Budi Susanto dan Royani. Selama ini
keluarga mang BS (demikian nama akrab di tempat kerjaan) mendapat ujian dalam
menangani Dimas putera semata wayangnya.
Diperlukan perhatian dan kasih sayang ekstra untuk
merawat Dimas, sebagaimana kami merawat Kaka Imam, sejak lahir hingga usia
mendekati 5 tahun. Usus 12 jari ngga bisa menyerap sari makanan sehingga
makanan lewat begitu saja.
Maksudnya, makan sayur bayam, keluar (maaf ya) bayam
juga. Sepertinya, ngga tercerna dengan baik karena dinding usus memang tidak
memiliki jonjot-jonjot yang bisa menarik sari makanan – demikian dokter kala
itu menjelaskan dan masih terngiang jelas.
Syukur alhamdulillah, saat menjelang masuk taman
kanak-kanak (TK), ibunya berinisiatif untuk mencoba memberikan nasi “secara
paksa”. Dalam arti, jangan sampai saat dia bersekolah masih memakan bubur
halus, khawatir jadi bahan cemo’ohan. Dan untungnya upaya itu berhasil, lambat
laun mulai Kaka bisa makan nasi.
Kasus Dimas serupa tapi tak sama sehingga kita bisa
merasakan kepekaan keluarga yang ketitipan namun tidak seperti anak-anak normal
umumnya, Berat, sedih, haru pasti bercampur semua namun harus diingat, Allah
Maha Adil.
Semoga kehadiran puteri mungil terbaru, bisa menambah
semarak suasana keluarga di Suka Bangun. Raihlah mimpi esok dengan yang lebih
cerah dan semangat, agar obor kehidupan tetap menyala ditengah kebosanan dan
kegalauan hati.
Sejauh mata memandang, yang bisa kita lakukan hanyalah
berdo’a dan berusaha tanpa lelah. Akan ada titik balik atau setidaknya, Allah
akan menunjukkan jalan yang paling baik bagi makhluk ciptaanya dan itu kita
yakini betul.
Kamu tidak sendirian dan Allah tidak pernah tidur.
Mohonlah kepada-NYA, Insya Allah dikabul. Tetap semangat ya mang BS.
Jakarta, 06.11.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar