Sejak dikabarkan meninggal dunia,
jenazah Mamah langsung dimandikan agar keesokan harinya segala kendala yang
biasanya dihadapi karena panik dan ketidaksiapan bisa mengganggu jalannya
upacara pemakaman.
Maka untuk baiknya, langsung
diselesaikan di tempat. Karena kewajiban putera-puterinya adalah memandikan, mengkafani, menyolatkan dan memakamkan orang terdekat, sekaligus
salah satu orang tua kita yang tersisa.
Ayahanda telah
mendahului jauh hari, saat kita kuliah dulu. Selang berpuluh tahun kemudian
menyusul Mamah yang wafat dalam usia 72
tahun karena sakit. Sempat masuk RS
Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor sejak tgl 18/01
namun menghembuskan nafas terakhir tgl 23/01
menjelang tengah malam.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Kami merasa kehilangan namun bersyukur Mamah kembali
setelah menjalani sakit selama beberapa saat sehingga pihak keluarga tidak
terlalu kaget dan hanya menunggu saat terbaik dari-Mu Yaa Allah.
Mamah dimakamkan tak jauh dari rumah
dan dihadiri sodara dan pihak keluarga melepas dengan ikhlas. Semoga budi baik
Mamah akan selalu kami kenang. Karena peristiwa ini juga, hampir semua teman SD, SMP, SMA hingga saat bekerja di pelayaran sengaja melayat dan memberikan penghormatan. Di sisi lain kita bisa menganggap sebagai reuni mini.
Selamat Jalan Mamah dan terima kasih kepada handai taulan, sanak sodara serta kerabat yang
datang serta menyaksikan upacara pemakaman Mamah. Hanya Allah SWT yang mampu memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan
Bapak dan Ibu sekalian.
Aaamiin YRA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar