Beginilah
jika di masa tua gak sempat mencari ato menjadualkan untuk segera membeli rumah
idaman. Dulu pastinya pernah punya, karena mis-manajemen akhirnya lepas dan
sepenuhnya itu kesalahan RAM secara pribadi.
Pelajaran
yang sangat mahal dan berharga. Semoga Allah
SWT masih memberikan waktu agar keluarga kami bisa memilikinya lagi.
Seberapa besar gak masalah, yang pasti ada tempat untuk berteduh dan bisa
kumpul keluarga seperti dulu lagi.
Kangen
suasana rumah sendiri dan tekad itu juga yang menjadikan kita untuk
memilikinya. Survei tetap dijalankan walau segimana beratnya. Inshaa Allah
dengan ridlo-NYA mimpi tersebut bisa maujud.
Sabtu pagi 23/04. Kami blusukan mencati
hingga ke daerah agak terpencil (maksudnya jauh dari stasiun kereta) walau
harapannya, sewaktu googling di internet, nyari lokasinya deket stasiun KA. Apa
daya penunjuk utamanya, HANYA 15 MENIT
dari stasiun xi xi xi …
Area tujuan yang disurvei mulai dari Citayam sampe Bojonggede. Lumayan hunting sambil berkeliling kota, pake patokan stasiun kereta dan angkutan umum supaya ketahuan, seberapa lama dan seberapa jauhnya.
Kenyataannya
30-60 menit dengan menggunakan ojek motor. Kenapa gak disebutin aja
jaraknya ? Mungkin bisa 15 menit tapi pastinya tengah malem karena lewat pasar
kaget ato pasar tradisional, mana mungkin woooooi.
Mayoritas.
Rumahnya blon dibangun dan kudu inden ato bayar berapa kali, baru deh tuh dibangun
sama pengembangnya. Klo gak gitu, giana mo dapet duit coba ? Ngutangin pembeli
? Lha iyalah, khan ada itungannya.
Gak
ada yang mustahil jika kita meminta kepada-NYA. Aamiin YRA. Bismillah. Tetap semangat ! Bahwa rumah ato kapling yang udah dilihat trus dibeli orang lain, mungkin mereka lebih butuh. Gitu aja. Secuil info beberapa rumah pengembang yang kita survei.
Jakarta,
23.04.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar