Perjalanan ke Semarang gak cuma mampir di Sam Poo Kong doank keleees. Usai dari kelenteng agung tsb, kita
melanjutkan perjalanan ke Lawang Sewu dan Pagoda Watugong. Gak banyak yang bisa
diceritain kecuali gedung ato pagoda ini memiliki pesona fisik.
Lawang Sewu merupakan sebuah
bangunan kuno peninggalan jaman Belanda
yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta
api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch
Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS).
Dari namanya cukup serem, lawing sewu ato gedung dengan seribu pintu.
Menurut yang pernah menghitung jumlah pintu, blon tentu ada 1.000 buah tetapi karena saking
banyaknya disebutlah “lawang sewu”.
Gedung tiga lantai bergaya art
deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan
BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, ato
boleh dibilang masih di seputaran pusat kota klo kita jadi backpacker.
Vihara Buddhagaya
Watugong adalah sebuah Vihara yang diresmikan pada 2006 lalu dan dinyatakan MURI
sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Vihara Buddhagaya Watugong terletak 45
menit dari pusat Kota Semarang.
Vihara ini memiliki banyak bangunan dan berada di area yang luas,
termasuk salah satunya patung tertinggi yang akan dibangun di lokasi tersebut (masih
dalam rencana). Parkir gak jadi masalah klo mo mampir ke lokasi ini.
Salah satu ikon yang paling terkenal di vihara ini adalah Pagoda Avalokitesvara (Metta Karuna),
dimana didalamnya terdapat Buddha Rupang yang besar. Pagoda Avalokitesvara yang
memiliki tinggi bangunan setinggi 45
meter dengan 7 tingkat, yang bermakna bahwa seorang pertapa akan mencapai
kesucian dalam tingkat ketujuh.
Nah, cuplikan foto-fotonya sebagian kita unggah disini (versi HP) karena
versi kamera masih blon sempet ngedit he he he. Sabar, suatu hari nanti pasti
kita unggah. Cheers.
Jakarta, 22.09.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar