Sebenarnya, kita rencana mo ke
rumah Amri Husni rame-rame. Dalam
rangka silaturahim, sekaligus membezuk rekan satu almamater yang kini terbaring
sakit stroke dan ada cobaan lain yang tengah dihadapi.
Setahun lalu, kami sempat mampir
juga beranjang sana ke Perum Perumnas 3
di sekitaran Bekasi Timur sana.
Dengan menggunakan patokan RS Sentosa
dan sekelilingnya ada pasar kaget (?) karena pas tahun lalu kerumahnya, juga
masih dalam suasana bulan Puasa.
Bedanya tahun 2014, Yudistira, Freddy dan Sampax ikut join sedangkan tahun ini cuma
berdua (bareng Yudistira) yang menyempatkan diri ke rumah Amri. Maklum, pulang
kerja langsung cabut ke Bekasi. Klo repot pastinya gak memungkinkan ‘lah.
Bertemu Endang (isteri Amri Husni), kemudian dibawa ke kamar suaminya yang
tengah menonton teve di kamar tidur, kami agak berjinjit juga, khawatir Amri
sedang beristirahat. Ternyata dia menyambut dengan teriakan “aaah, aaaah”.
Rasa senang didatangi oleh
kawan-kawan seperjuangan (maklum, kami satu kampus dan sering becanda), membuat
kami haru. Kami mengenang masa lalu di kampus dan becanda secukupnya karena
jujur, cukup sulit berkomunikasi kecuali bila didengarkan secara serius.
Sahabatku. Daya juangmu sungguh
membuat kita haru. Luar biasa, apalagi setelah diceritakan oleh isterimu,
seperti ada keajaiban namun tidak dirasakan langsung oleh Amri tetapi oleh
pihak keluarga. Saat itulah airmata Amri pasti mengalir dan Yudis secara
telaten menyekanya.
Kita ibarat sebuah keluarga besar
yang terpisahkan oleh batas tipis ruang dan waktu. Tapi bila niatan sudah
mengemuka, jangan tanya jarak bisa menghalangi, dimana pun kita akan sambangi,
In shaa Allah.
Semoga lekas sembuh kawan dan kami
tetap akan mendo’akan demi kesembuhanmu. Sesekali saja berkunjung.
Jakarta, 10.07.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar