Kamis, 09 Juli 2015

09.07.15 : K e t u p a t

Dear All,

Ada sebuah artikel menarik yang dikirim dari tetangga sebelah via milis. Sayangnya tidak mencantumkan sumbernya, baik penulis ato juga media yang dipake.

Berikut ini cuplikannya. Semoga bermanfaat.

--- quote ---



Arti Kata Ketupat

Dalam filosofi Jawa, ketupat Lebaran bukanlah sekedar hidangan khas hari raya. Ketupat memiliki makna khusus.

Ketupat ato kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari "Ngaku Lepat" dan "Laku Papat".

Ngaku Lepat artinya mengakui kesalahan sedangkan Laku Papat artinya empat tindakan.

Ngaku Lepat

Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa.

Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun dan ini masih membudaya hingga kini.

Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain, khususnya orang tua.

Laku Papat

Artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran. Empat tindakan tersebut adalah :
1. Lebaran
2. Luberan
3. Leburan
4. Laburan.

Lebaran
Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.

Luberan
Bermakna meluber ato melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin.

Pengeluaran zakat fitrah menjelang Lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.

Leburan
Maksudnya adalah habis dan melebur. Maksudnya pada momen Lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Laburan
Berasal dari kata labur ato kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.

Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.

Nah, itulah arti makna ketupat sebenarnya.

Selanjutnya, kita akan mencoba membahas filosofi dari ketupat itu sendiri.

Filosofi ketupat,

1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia. Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat.

2. Kesucian Hati
Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.

3. Mencerminkan kesempurnaan.
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya merayakan Idul Fitri.

4. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa ada yang bilang "Kupat Santen", kulo lepat nyuwun ngapunten (saya bersalah, mohon maaf).


Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar