Ada kalanya, ada pekerja yang berkutat di belakang
meja seharian … ehh disaat lain bisa jadi seharian berada diluar kantor
menghadiri rapat, pertemuan ato cek kondisi lapangan untuk memastikan kegiatan
operasional berjalan baik dan lancer.
Kondisi ini bisa berlaku bagi KALOGers dimana saja kapan saja. Bahkan hari ini bisa di Jakarta
tetapi sorenya sudah berada di kota lain. Bukan untuk menggambarkan kesibukan
tetapi melacak kesibukan seseorang guna meyakinkan semua instruksi dijalankan
mulai di level bawah dan seterusnya.
Berikut ini hasil kunjungan ke salah satu pabrik
pengolah limbah B3 di area Nambo,
Citeureup, Bogor. Perusahaan patungan antara BUMN (5%) dan Dowa Eco
System (95%) memiliki lahan seluas 53ha
dan tampil sebagai perusahaan
pengangkut, pengumpul dan pengolah limbah B3.
Ada banyak perusahaan serupa tetapi, lagi2 yang
memiliki reputasi bagus dan memadai, apalagi mensponsori untuk menggunakan moda
kereta api (KA) dengan alas an
keamanan, gak banyak. Kebanyakan masih berpikir komersil semata.
Bagaimana prospek angkutan limbah B3 ini ? Jika
dilihat peluangnya 70:30 karena
semua persyaratan sudah mengerucut ke masalah ijin dan rekomendasi. Namun jika
ada faktor lain dibalik itu, wallahu alam bisawab.
Berangkat dari kantor KALOG jam 07.30, tiba di kantor
PPLI jam 09.15 dan pulang jam 11.00. Langsung menuju masjid terdekat di Nambo,
setelah meluncur ke JKT dan syukur Alhamdulillah tiba di kantor Kemenhub pas jam 13.30.
Mirip filem Mission
Impossible, sepertinya gak mungkin tetapi dengan segala daya dan upaya,
akhirnya bisa juga mengikuti FGD Sistranas
/ forum group discussion Sistem
Transportasi Nasional dengan baik dan tetap waktu. Acara FGD selesai jam
18.00.
Sempat bertemu pakar2 transportasi, juga kawan2 lama
seperti Ivan Kamadjaja + Rifanda Kadin.
Thanks God Its Friday (TGIF).
Dokumentasi kunjungan, terlampir deh.
Antara BoGoR – JaKaRTa, 13.10.17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar