Seperti kita
yang biasa ditugaskan kesana-kemari, ehh rupanya si ragil (anak paling kecil,
istilah di keluarga Jawa) mewarisi sebagiannya, walau blon tentu bener 100 persen.
Ingin mengenyam pendidikan di boarding
school aja membuat kita kaget.
Kaget karena
seumuran dia dan kita tahu bingitz, sukanya itu main gadget. How long can you go my little angel ? Di
pondok khan serba terbatas dan disiplin sangat diutamakan. Yang bikin kita
khawatir, dia itu agak ekstrem dengan peraturan sekolah, begitu juga di rumah.
Artinya, blon
pasti diturut dan gimana ceritanya mo mondok segala ? Itulah yang akhirnya
dibuktikan dengan niat mulia (semoga ya Nak), Inshaa Allah semuanya akan berjalan
lancar dan sesuai harapan. Aina kelak bisa menjadi anak yang sholehah.
Hari Sabtu 29/08 pagi dapat kabar, Aina
sedang kurang enak perut dan panas. Diagnosa ibunya sih sakit maag dan harap
maklum, Aina termasuk yang sulit makan tetapi perkara ngemil, jagonya cuy.
Singkat kata,
kita mutusin untuk berangkat ke Bogor dan menginap semalam di rumah Mamah,
kemudian keesokan harinya Minggu 30/08 menjemput Aina dan keponakan, mengajak
jalan-jalan ke Botani Square Bogor, sebuah mall yang berada diatas tanah milik
IPB (Institut Pertanian Bogor).
Tujuan
utamanya ke took buku Gramedia,
sebelumnya mampir di Baskin Robbin
buat melepas lelah dan pengen minum es krim dan beli Teh Poci. Buku-buku yang menjadi favorit banyak skali, salah
satunya kamus bahasa.
Usai shalat
Dzuhur, mengantar isteri ke terminal bus Baranang
Siang Bogor sedangkan kita mengantar Aian dan keponakan ke rumah Mamah. Selesai mengembalikan Aina ke pondokan,
kemudian stop dulu di mamah dan baru malamnya kembali ke JKT.
Syukur Alhamdulillah semua berjalan lancar. Terima kasih Yaa Rabb.
Jakarta,
30.08.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar