Usai shalat I’ed 1 Syawal 1434 Hijriah, kami
sekeluarga melaju ke rumah ibu mertua di Gunung Batu. Disanalah kami
bersilaturahim dengan dengan segenap anggota keluarga. Dalam beragam foto, itulah
aktifitas selama ber-Lebaran di Bandung.
Oh ya, kebetulan shalat Idul Fitri yang kami ikuti,
diadakan di pelataran parkir “Pasteur Hyper Point” Bandung. Pulang ke rumah,
beres-beres sebentar dan menyimpan sajadah, barulah cabut ke Gunung Batu.
Syukur alhamdulillah, rasanya sudah 3 (tiga)
berturut-turut Lebaran dirayakan secara berbarengan, baik oleh umat NU maupun
Muhammadiyah. Memang begitu seharusnya, sehingga tampil rukun dan merasa satu
pihak merasa benar atas pendapatnya. Bersama itu tetap lebih baik koq.
Sayangnya, foto sungkeman keluarga tidak sempat
terekam dengan baik karena gak kepikiran dan saking seriusnya ‘kali. Bisa jadi.
Sesudah selesai baru terpikir, oh iya yah, kenapa tadi gak dipotret. Biasa ‘lah
tel-mi alias telat mikir he he he.
Untungnya, niatan mendokumentasikan foto
keluarga masih terbersit, jadi ... ya jadilah. Ada foto ibu mertua bareng
putera-puterinya 9ada yang berhalangan hadir saat pemotretan), ada foto
centilnya perilaku si buah hati dan geliat para pemuda-pemudi harapan keluarga,
kelak.
Kami bersyukur, pada Lebaran kali ini masih
diberi kesempatan dipertemukan dengan segenap keluarga besar Bandung. Mustahil
kami tak punya salah makanya wajib rasanya untuk meminta ampunan atas
kekhilafan yang dibuat dalam keseharian kepada keluarga besar, terutama ibu
mertua.
Banyak sudah kami merepotkan, termasuk anggota
keluarga dalam kurun 5 tahun ke belakang. Insya Allah bisa segera pulih
kembali, tentunya dengan restu Allah SWT, keluarga dan sanak saudara semua.
Meminjam puisi yang beredar di dunia maya.
“Mata kadang salah melihat,
Mulut kadang salah berucap,
Hati kadang salah menduga,
Maafkan segala kekhilafan”.
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434 H, Mohon Maaf
Lahir dan Batin.
Bandung, 08.08.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar