Minggu, 28 April 2013

28.04.13 : Uje

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.

Ass wr wb. Terkesima dan terkejut saat bangun tidur membaca isi SMS yang menyebutkan berpulangnya sosok ustad yang begitu dekat dengan anak muda, tapi sejujurnya beliau diterima di segala kalangan.

Turut berduka cita atas meninggalnya Ustad Jeffry Al-Buchori dalam usia 40 tahun, setelah sebelumnya mengalami kecelakaan lalin tunggal di daerah Pondok Indah hari Jumat 26/04 dini hari.

Ini bukan respon seperti media cetak ato media sosial tapi lebih ke pengalaman pribadi bila tengah mendengarkan ceramah, oleh ustad yang kemudian dijuluki Ustad Gaul, bahkan namanya disingkat jadi "Uje" alias Ustad Jefri.

Sehari sebelumnya, Kamis 25/04 saat tengah melakukan survei lapangan bersama tamu, dari Jakarta kami becanda dengan teman seperjalanan, Bagus namanya. Ada 2 mobil yang akhiran pelat nomornya B xxxx UJE. Sambil berkelakar bersyukur ya UJE diabadikan dalam pelat nomor dan biasanya itu cerminan nama pemiliknya.

Bagus terkejut, ciyuuus ? Banyak banget ! Padahal buat ustad sekelas Uje bisa saja sekaya itu namun kami tidak tahu dan tidak ingin tahu banyak urusan orang lain. Kami belajar tidak iri dan cukup bersyukur dengan apa yang diterima saat ini. Dan perihal pelat nomor tadi sebenarnya cuma tebak-tebakan saja.

Ada 3 (tiga) hal yang bisa dikenang dari isi ceramah Uje selama almarhum menyiarkan dakwah di stasiun teve swasta. Ini dia rangkumannya.

1) Gelar Ustad hanya masalah gelar semata, nyatanya harus dibuktikan dalam perbuatan sehari-hari dan setiap orang jangan tersinggung bila disebut namanya tanpa gelar, semisal Jeffri doank dari seharusnya Ustad Jeffri ato si Anu, bukan seharusnya Haji Anu.

2) Saat shalat, bila yang diingat adalah kejadian atau pengalaman lain, sangatlah kurang ajar ! Kita tengah menghadap Allah SWT tapi koq tega-teganya memikirkan selain Dia.

3) Saat berpuasa, ingatlah intisarinya yakni ketaatan, bukan semata-mata menahan haus dan lapar. Tujuan puasa itu TAAT menahan segala sesuatu yang diharamkan, bukan (sekali lagi) hanya pelajaran menahan lapar dan dahaga. Itu pelajaran kita saat masih kecil dulu kayaknya deh.

Terakhir, bersyukur sekali di hari Jumat yang mulia tersebut, kami sempat menshalatkan jenazah almarhum di Mesjid Istiqlal Jakarta walau tidak sempat mengabadikan secara jelas namun melihat secara langsung antusiasme pengagum Uje tidak disangsikan lagi. Juga simpati masyarakat terhadap sosok Uje luar biasa. Subhanallah.

Baru pertama kali ini mesjid Istiqlal dipenuhi jamaah hingga lantai 5. Ini penglihatan penulis selama ikut shalat Jumat di Mesjid terbesar di Tanah Air ini. Luar biasa.

Terima kasih atas inspirasi 3 hal diatas (gelar, khusyu saat shalat dan taat) - sesuatu banget dan semoga kita sebagai umat Nabi Besar Muhammad SAW tetap bisa bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidup seorang Uje yang tutup usia secara khusnul khotimah. Aamiin YRA.

Selamat jalan Uje, selamat bertemu sang Khalik seperti yang senantiasa diuraikannya saat hendak pensiun berdakwah. Jenazah beliau dimakamkan satu liang lahat dengan sang ayahanda tercinta almarhum, H. Ismail Modal.

Wassalam, RAM

Jakarta, 29-04-2013 

--- quote ---

Ribuan Jamaah Masjid Istiqlal Salatkan Jenazah Almarhum Jeffry Al Buchory

Oleh adekurniawan@cekricek.co.id (Ade Kurniawan) | CekRicek – Jum, 26 Apr 2013 14:17 WIB

Jakarta, C&R Digital - Kepergian Ustad Jeffry Al Buchori yang terkesan mendadak mengagetkan umat muslim di Jakarta, dan bahkan di Indonesia. Ustad gaul yang akrab disapa Uje itu menghembuskan nafas terakhir akibat kecelakaan motor di daerah Pondok Indah Jakarta Selatan, Jumat (26/4) dinihari.
Sebelum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Jakarta Pusat, jenazah disalatkan di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat. Ketika salat akan dilangsungkan terjadi kericuhan karena penggemar Uje ingin mensalatkan jenazah secara dekat.
Petugas Masjid Istiqlal sempat kewalahan karena membludaknya Jemaah. "Masyallah, jangan dorong-dorongan dong. Kalau begini kapan dilangsungkan salat Jenazah," ucap petugas Masjid Istiqlal.
Salat jenazah dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiglal. Salat khusu, tertib, dan khidmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar