Senin, 04 Januari 2010

04.01.10 : Ger-Mo

Boleh setuju, boleh mencibir, kata ger-mo bisa berindikasi positif. Ngga seperti yang kita kenal seperti sekarang, germo identik dengan sesuatu hal yang negatif alias terlarang di mata masyarakat.

Buat pria hidung belang,pasti langsung balik badan. Tapi untuk pria normal biasanya penasaran. Pasalnya, germo yang dikenal sekarang memang demennya memelihara wanita penghibur, jadi ya gitu deh konotasinya.

Ger-mo yang satu ini memang berbeda dengan germo yang dikenal saat ini. Pertama, cara penulisannya pakai alat Bantu tanda minus (-) dan ger-mo ini merupakan singkatan dari "gerakan moral". Jelas khan.

Ini dasar pembahasan ulasan singkat tentang ger-mo selanjutnya, kalau mau sinis bolehlah, namanya juga usaha dan menulis untuk kepuasan hati, so what gitu 'loh ?

Adalah kesuksesan luar biasa bagi publik manakala ger-mo berhasil memanfaatkan kecanggihan teknologi jejaring sosial yang bernama "Facebook" (baca : fezbuk) dan penggemar atau anggota kelompok yang mendukung suatu misi tertentu menyebutnya sebagai "Facebooker", berhasil "mengalahkan" supremasi hukum yang ada.

Sampai-sampai ada yang berkata dengan nada sinis, saat ini ranah hukum mulai didesak oleh ranah publik, contoh terbaru adalah menangnya kasus Prita Mulyasari vs RS Omni Internasional dan kasus Bibit-Chandra (pejabat KPK) yang didakwa dengan tuduhan berbeda-beda, sehingga membuat masyarakat luas geram.

Munculah istilah-istilah baru didalam jagad dunia maya, sebutan "Perseteruan Cicak-Buaya" serta "Koin Untuk Prita". Republik ini memang mengesankan, tali persaudaraan masih begitu kental, yang benar (Insya Allah) akan menang. Subhanallah.

Berbicara hati nurani, mirip selera, sulit diperdebatkan. Facebooker yang menggalang suara hingga rusan bahkan jutaan pendapat dari nurani terdalam disertai keprihatinan, mampu "menumbangkan" kekakuan ranah hukum.

Fezbuk bagi rakyat yang sudah teknologi informatika, menjadi alat ampuh memperjuangkan kebenaran yang hakiki walau masih perlu contoh-contoh ger-mo lain sebagai model.

Timbul pertanyaan mendasar, apakah kita sudah ngga percaya dengan wakil rakyat yang hasilnya jarang memihak kepentingan rakyat ? Atau muak dengan segelintir oknum penegak hukum yang plin-plan ? Ngga perlu didebat, renungkan saja.

di masa mendatang, bakal muncul daftar ger-mo lain, disaat hati nurani rakyat dikelabui oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi dan kondisi demi keuntungan pribadi atau lembaga tertentu ?

Jangan main-main, rakyat sudah memiliki saluran yang dirasa pas untuk menumpahkan segala keluh kesah, hingga bisa dipercaya ampuh untuk menekan pemerintah – bila perlu.

Semoga semua pihak bisa mengaca diri bahwa germo bisa juga berbagi cerita baik. Cuma germo yang mana ? Germo ini atau Ger-Mo yang ini ?

Kita akan lihat penampilan ger-mo lain di sesi yang berbeda. Ngga harus selalu berpikir miring khan. Tapi ingat, ger-mo yang ini berbeda dengan germo yang satunya. Sampai jumpa.

Oleh : RAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar