Terlepas dari perdebatan ada tidaknya ritual Lebaran Anak Yatim, secara tuntutan
Nabi memang tidak ada dan sering disebut hadits-nya lemah sekali (dha’if jiddan). Namun demikian kita merujuk kepada
esensi berbagi kebahagiaan.
Sebuah referensi: https://bimbinganislam.com/10-muharrom-lebarannya-anak-yatim/,
kami cuplik untuk memperkuat tafsiran diatas dan sekali lagi, penetapan tanggal
bisa berbeda-beda tetapi sekali lagi, substansinya saja yang dipahami.
Tradisi ini muncul karena memang banyak hadits-hadits
yang dikenal oleh orang kebanyakan perihal fadhilah menyantuni anak yatim di
tanggal 10 Muharram dimana bulan
Muharram banyak kejadian sakral dan penting dalam sejarah agama di dunia.
Karena banyaknya yang menyantuni seakan tanggal 10 Muharram
ini jadi bulan “untung”nya anak yatim sehingga banyak orang menyebutnya “lebaran”, mengingat makna lebaran
adalah hari bersenang-senang.
Di tanggal ini juga, anak yatim selain bersenang-senang,
tetapi curahan dan limpahan kasih sayang banyak tertumpah di satu tanggal,
sehingga memberikan makna yang berbeda-beda.
Diantara hadist tersebut ialah
من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة
درجة
“Siapa
yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10
Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut
yang diusap satu derajat“ (Hadist ke 212 dari kitab
Tanbih Al Ghafilin).
Kebetulan di IG, hal ini menjadi tradisi “berbagi kebahagiaan” dengan anak yatim dan secara umum
(khususnya warga ibukota, yang identik dengan Jakarta) disebut dengan Lebaran Anak Yatim. Gubernur DKI pun mengadakan acara
serupa.
Kebetulan di IG, hari ini dilangsungkan Lebaran Anak Yatim,
walau sebenarnya menyatu dengan acara ulang tahun Komisaris Utama + ibu angkat beliau. Jadilah acara puncak luar
biasa.
Anak yatim yang diundang berasal dari tingkat SD, SMP, SMA
yang berasal dari Jabodetabek, Purwakarta,
Tangerang dan Cianjur. Jumlah
undangan yang diperkirakan sekitar 1.700
orang.
Acara boleh dibilang spektakuler, makanan melimpah dengan
mutu gak diragukan dan berbagai hadiah +
penghargaan diberikan untuk anak yatim yang hafidz Al Quran, hingga prestasi di bidang lain seperti olah raga, paskibraka dll.
Berbuat baik dan berbagi kasih sayang bisa dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja, Gak perlu ngiri dan nyinyir. Jika mampu, lakukan. Jangan terpengaruh omongan kiri kanan yang kurang bisa jaga omongan ya. Stay Positive !
Usai bergembira ria bersama ribuan anak yatim, langsung
ngacir ke JCC / Jakarta Convention
Center untuk melihat pameran Indo
Trans 2019 yang sudah berlangsung 3 (tiga)
hari, dan hari ini penutupan acara he 3x.
Datang last
minutes tapi masih sempat menyepa kawan2 dari INKA, KAI, KALOG dan INSA.
Lumayan, skalian bersilaturahim mumpung gak mudik ke Bandung. Kangen kegiatan
seperti ini nih ha ha ha.
JaKaRTa, 15.09.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar