Selasa, 08 Agustus 2017

08.08.17 : Catatan Kecil Dahlan Iskan

Sebuah tulisan inspiratif dan sangat mengena bagi mereka yang membaca dan mengikuti kisah pendiri Jawa Pos Group ini. Semoga bisa bisa memberikan pembelajaran bagi Pembaca semua dan kita bisa memetik sebuah nilai yang belakangan mulai memudar.

Entah kapan catatan ini ditulis oleh seorang Dahlan Iskan, yang pasti kami sempat membaca sebelumnya dan tertarik untuk mengunggahnya sebagai bahan introspeksi diri. Beliau merupakan seorang wartawan dan mantan menteri yang memiliki kondite baik. Itu aja.

--- quote ----

Catatan Hati Kecilku

Oleh: Dahlan Iskan

Jika semua yang kita kehendaki  terus kita miliki, darimana kita belajar ikhlas.

Jika semua yang kita impikan segera terwujud, darimana kita belajar sabra.

Jika setiap do’a kita terus dikabulkan, bagaimana kita dapat belajar Ikhtiar.

Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata.

Seorang yang taat pada jalan-Nya bukan berarti tidak ada kekurangan.

Seorang yang tekun berdo’a, bukan berarti tidak ada masa-masa sulit.

Biarlah Sang Penyelenggara Hidup yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena hanya Dialah yang tahu waktu dan kondisi yang tepat untuk memberikan yang terbaik.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketulusan.

Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar keikhlasan.

Ketika hatimu terluka sangat dalam……, maka saat itu kamu sedang belajar tentang memaafkan dan pengampunan.

Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan dan keteguhan.

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan.

Ketika kamu harus membayar harga yang sebenarnya tidak perlu kamu tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kemurah-hatian.

Tetap semangat …
Tetap sabra …
Tetap tersenyum  …
Karena kamu sedang kuliah di Universitas Kehidupan.

Tuhan menempatkanmu di posisi yang sekarang, bukan karena kebetulan, tetapi karena rencana-Nya.

Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan bahkan air mata.


Jakarta, 08.08.17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar