Inilah
tugas se-hari2 yang wajib dihadiri, rapat dengan Kementerian ato dengan
Customer utama KALOG.
Rabu, tgl 23/11. Pagi jam 10.00 rapat dengan pelayaran terbesar
di dunia, Maersk Line supaya KA
KALOG mendapat support, juga mencarikan solusi untuk distribusi kontainer kosong (MTY boxes) ke area
yang minus.
Usai
makan siang, lanjut meeting dengan Kemenko
Kemaritiman, membahas tentang prospek pembukaan dry-port di Indonesia. Di awal pertemuan, terkesan seperti
menggiring peserta menuju satu kawasan dry-port di Cikarang sana.
Setelah
dikritisi, akhirnya pimpinan siding bisa memahami maksud dan tujuan pertanyaan
ini. Jangan salah juga, dulu pemerintah membangun ICD / inland container depot itu pasti ada maksudnya. So what jadi
mangkrak ?
Nah
kenapa Kemenko gak mendukung ato kurang mendukung kebijakan pemanfaatan lahan Gedebage, Solojebres dan ato Rambipuji ? Itu aja masih menggelayut
di pikiran kita dan seolah gak terjawab.
Yuuuuk
kita pikirkan bareng2. Jangan semata-mata ada swasta dan kita melupakan
cikal-bakal biz dry-port di masa lalu. Banyak yang bisa kita perbuat demi
Republik ini, setidaknya mengharumkan nama sendiri dengan berbuat baik dan jujur.
Itu aja.
Catatan
buat diri sendiri dan mereka yang peduli dengan kehebatan Indonesia tetapi kurang dilirik pengambil keputusan.
JaKaRTa,
23.11.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar