Selasa, 12 Juli 2016

12.07.16 : Hancurnya Sebuah Peradaban

Sebuah tulisan ada kalanya benar, namun ada juga yang hoax alias sampah. Sebagai Pembaca yang bijak, jangan segala sesuatu dimakan mentah2 dan sebaiknya cross-check. Kita merangkum jadi sebuah dokumentasi karena memiliki alasan tersendiri.

Yang menulis bukan orang gak dikenal, jadi setidaknya bisa dipertanggungjawabkan dan karena menyangkut sebuah negara yang disebut bakal punah, panas juga dunk. Ada baiknya dengan membaca ini, akan memperoleh inspirasi positif dan berpikir, bener gak ya ?

Jadi, mulai sekarang camkan dan perhatikan baik2. Masih layakkah tulisan ini dibaca ?

Baca dan renungkan !

Ketika bangsa Cina ingin hidup tenang, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar.
Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali.

Akan tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar.

Pada setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau memanjatnya, tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang.

Cina di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia.

Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. Dan itulah yang dibutuhkan oleh semua bangsa.

Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa apabila ingin menghancurkan peradaban sebuah bangsa, ada tiga cara untuk melakukannya, yaitu:

1. Hancurkan tatanan keluarga
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan tokoh agama

Pertama. Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis peranan ibu-ibu agar sibuk dengan dunia luar, menyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu.
Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karier ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi dan emansipasi.

Kedua, pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru.
Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan materi semata, hingga mereka abai terhadap fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya.

Ketiga, untuk menghancurkan keteladanan para tokoh masyarakat dan tokoh agama adalah dengan cara melibatkan mereka kedalam politik praktis yang berorientasi materi dan jabatan semata, hingga tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai.

Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatannya.
Apabila ibu rumah tangga sudah hilang, para guru yang ikhlas lenyap dan para ulama dan tokoh panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur ?

Itulah awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi, sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bangunan fisik yang megah, dan dibawa dengan kendaraan yang mewah.

Semuanya tak akan berarti apa apa, rapuh dan lemah tanpa jiwa yang tangguh.

Diadaptasi dari tulisan *Jared Diamond, penulis yang memperoleh penghargaan Pulitzer*.

Dalam sebuah pidatonya *Jared* pernah mengatakan bahwa negara seperti: Indonesia, Kolombia dan Philipina, merupakan beberapa peradaban yang sebentar lagi akan punah ...


Sumber : Unknown.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar