Sebuah
tulisan ada kalanya benar, namun ada juga yang hoax alias sampah. Sebagai
Pembaca yang bijak, jangan segala sesuatu dimakan mentah2 dan sebaiknya
cross-check. Kita merangkum jadi sebuah dokumentasi karena memiliki alasan tersendiri.
Yang
menulis bukan orang gak dikenal, jadi setidaknya bisa dipertanggungjawabkan dan
karena menyangkut sebuah negara yang disebut bakal punah, panas juga dunk. Ada
baiknya dengan membaca ini, akan memperoleh inspirasi positif dan berpikir,
bener gak ya ?
Jadi,
mulai sekarang camkan dan perhatikan baik2. Masih layakkah tulisan ini dibaca ?
Baca dan renungkan !
Ketika
bangsa Cina ingin hidup tenang,
mereka membangun tembok Cina yang
sangat besar.
Mereka
berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi
sekali.
Akan
tetapi 100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga
kali perperangan besar.
Pada
setiap kali perperangan itu, pasukan musuh tidak menghancurkan tembok atau
memanjatnya, tapi cukup dengan menyogok penjaga pintu gerbang.
Cina
di zaman itu terlalu sibuk dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia.
Membangun
manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. Dan itulah yang
dibutuhkan oleh semua bangsa.
Ada
sebuah pendapat yang mengatakan bahwa apabila ingin menghancurkan peradaban
sebuah bangsa, ada tiga cara untuk melakukannya, yaitu:
1. Hancurkan tatanan
keluarga
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan
dari para tokoh dan tokoh agama
Pertama.
Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis peranan ibu-ibu agar sibuk
dengan dunia luar, menyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu.
Para
ibu akan lebih bangga menjadi wanita karier ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih
hak asasi dan emansipasi.
Kedua,
pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru.
Kurangi
penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan
berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan materi semata, hingga
mereka abai terhadap fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa
meremehkannya.
Ketiga,
untuk menghancurkan keteladanan para tokoh masyarakat dan tokoh agama adalah
dengan cara melibatkan mereka kedalam politik praktis yang berorientasi materi
dan jabatan semata, hingga tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai.
Tidak
ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatannya.
Apabila
ibu rumah tangga sudah hilang, para guru yang ikhlas lenyap dan para ulama dan
tokoh panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan
nilai-nilai luhur ?
Itulah
awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi,
sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bangunan fisik yang megah, dan
dibawa dengan kendaraan yang mewah.
Semuanya
tak akan berarti apa apa, rapuh dan lemah tanpa jiwa yang tangguh.
Diadaptasi
dari tulisan *Jared Diamond,
penulis yang memperoleh penghargaan Pulitzer*.
Dalam
sebuah pidatonya *Jared* pernah mengatakan bahwa negara seperti: Indonesia,
Kolombia dan Philipina, merupakan beberapa peradaban yang sebentar lagi akan
punah ...
Sumber
: Unknown.