Saat
dalam perjalanan hari Rabu 24/02
malam, dengan berkendara mobil, kami sempat mampir di beberapa kota seperti Rembang (kota para santri – tengah malam
yang banyak ditemui adalah para santri di pinggir masjid ato area berkumpul
gitu deh).
Juga
sempat nongkrong di SPBU dan sebelum masuk Semarang, mampir di Mesjid Agung Demak
untuk melaksanakan shalat Subuh. Ini adalah salah satu masjid bersejarah dan
memiliki catatan sejarah tersendiri.
Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid
tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah
menjadi tempat berkumpulnya para ulama
(wali) yang menyebarkan agama Islam
di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo.
Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden
Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan
Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Raden
Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi
gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang
bermakna tahun 1401 Saka.
Gambar
bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4
(empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu).
Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.
Masjid ini didirikan pada tanggal 1 Shofar (sumber : Wikipedia).
Berangkat
dari masjid agung sekitar jam 06.30 setelah sempat mengaso dan melihat orang2
berolahraga sementara kami masih harus meneruskan perjalana ke kota Semarang.
Lumayan masih jauh padahal jam 08.00 kami harus sudah tiba di kantor Daop 4 SM.
Syukur
Alhamdulillah perjalanan dilancarkan oleh Allah
SWT dan tiba di lokasi dalam kondisi baik2 aja walau lumayan capek he he
he. Cukup mandi di kantor dan lanjut ke kantor Walikota buat ketemuan rapat
dengan Asisten Bidang Ekonomi.
Berikut
ini dokumentasi saat berada di Mesjid Agung Demak. Maunya sih ekplorasi sampe
ke halaman dalam dan belakang namun apa daya waktu jua yang membuat ruang gerak
jadi terbatas. Inshaa Allah lain waktu mo menjelajah warisan sejarah yang kaya
makna ini.