Senin, 29 Februari 2016

29.02.16 : Mesjid Agung Demak

Saat dalam perjalanan hari Rabu 24/02 malam, dengan berkendara mobil, kami sempat mampir di beberapa kota seperti Rembang (kota para santri – tengah malam yang banyak ditemui adalah para santri di pinggir masjid ato area berkumpul gitu deh).

Juga sempat nongkrong di SPBU dan sebelum masuk Semarang, mampir di Mesjid Agung Demak untuk melaksanakan shalat Subuh. Ini adalah salah satu masjid bersejarah dan memiliki catatan sejarah tersendiri.

Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.

Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka.

Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka. Masjid ini didirikan pada tanggal 1 Shofar (sumber : Wikipedia).

Berangkat dari masjid agung sekitar jam 06.30 setelah sempat mengaso dan melihat orang2 berolahraga sementara kami masih harus meneruskan perjalana ke kota Semarang. Lumayan masih jauh padahal jam 08.00 kami harus sudah tiba di kantor Daop 4 SM.

Syukur Alhamdulillah perjalanan dilancarkan oleh Allah SWT dan tiba di lokasi dalam kondisi baik2 aja walau lumayan capek he he he. Cukup mandi di kantor dan lanjut ke kantor Walikota buat ketemuan rapat dengan Asisten Bidang Ekonomi.

Berikut ini dokumentasi saat berada di Mesjid Agung Demak. Maunya sih ekplorasi sampe ke halaman dalam dan belakang namun apa daya waktu jua yang membuat ruang gerak jadi terbatas. Inshaa Allah lain waktu mo menjelajah warisan sejarah yang kaya makna ini.

                                            Demak, 25.02.16 – diunggah 29.02.16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar