Dalam hidup ada suka dan duka. Semasa ayahanda almarhum dulu, mulailah
dari hidup prihatin hingga cukup berada, begitu pula saat berumah tangga,
dimulai dari tiada hingga berada.
Namun orang memang cendeung lupa atas rezeki yang telah dilimpahkan oleh
Sang Kuasa sehingga, di satu titik, harus merelakan harta ludes. Malapetaka
tersebut nyaris membuat frustasi yang amat sangat.
Namun, lagi dan lagi, belajar dari hikmah yang didapat bahwasanya Allah
SWT tidak pernah menimpakan kepada kita sesuatu yang naif apalagi “menjatuhkan”
seseorang. Kesalahan, murni datangnya dari diri insan yang rapuh ini Yaa Allah.
Engkau maha sempurna dan mustahil membuat kesalahn.
Kedepan, kami harus tetap hidup optimis dan berjuang demi yang terbaik
dalam hidup ini. Bagi keluarga, lingkungan sekitar, perusahaan dimana kita
berkarya, yang bisa membuat semangat dalam diri ini kembali tumbuh.
Ya Allah, limpahkan rejeki dan nikmat-MU ke dalam keluarga kami kembali
sehingga bisa melengkapi apa yang telah kami dapat selama ini. Mendapat pengalaman
yang tak tergantikan dalam hidup.
Aamiin YRA. Semoga harapan menjadi kenyataan ...
Jakarta, 11.11.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar