Subhanallah. Gak terasa sebentar lagi kita akan
memasuki bulan suci Ramadhan. Yaa Allah bimbinglah Hambamu dan keluarga kami agar
benar-benar dapat barokah dan pelajaran berharga selama menjalani puasa tahun ini.
Setulus hati, Hamba ingin mengabdikan diri agar
tidak semata mengurus keinginan duniawi. Umur, Jodoh dan Maut hanya Engkaulah
yang berkuasa dan memiliki kehendak. Hamba ingin menjadi manusia yang berguna,
setidaknya contoh bagi keluarga.
Beruntung, hari Minggu 07/07 kami sempat
bersilaturahim dengan keluarga besar di Bandung. Lantas untuk yang di Bogor ?
Diupayakan secepatnya. Miss u Mom.
Dengan menghaturkan Basmallah, Insya Allah bulan Ramadhan ini akan
menempa Hamba dan keluarga menjadi keluarga yang lebih baik dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Aamiin YRA.
Jakarta, 08.07.13.
--- quote ---
Menag: Awal Ramadan Jatuh pada 10 Juli
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Setelah pemantauan hilal dilakukan di sejumlah titik di Indonesia, pemerintah akhirnya menetapkan 1 Ramadan 1434 H jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013. Sejumlah ormas Islam yang hadir dalam sidang isbat tidak berbeda pendapat terkait hasil pemantauan hilal dan penetapan awal Ramadan.
"Dengan demikian, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahiim, kami tetapkan 1 Ramadan 1434 H adalah bertepatan dengan hari Rabu 10 Juli 2013," ujar Menteri Agama Suryadarma Ali dalam jumpa pers usai sidang isbat di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Senin (8/7/2013).
Suryadharma memutuskan hal itu setelah mendengar pandangan dari sejumlah ormas Islam yang hadir sidang isbat.
Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Mukhtar Ali membacakan laporan pengamatan hilal dari 33 wilayah di Indonesia.
"Semua nama-nama tersebut di atas dari 33 wilayah tidak melihat hilal," ujar Mukhtar.
Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sultengara, Sulut, Sultengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kaltengah, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.
Sidang ini dihadiri pejabat Kementerian Agama, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, Pimpinan Komisi VIII DPR, Pimpinan MA, Polri dan TNI, dan beberapa dubes dari negara sahabat. Sementara perwakilan ormas Islam yang hadir antara lain ICMI, MUI, PBNU, PITI, Wahdah Islamiyah, Robithoh Alawiyah, Lembaga Persahabatan Ormas Islam, IKADI, Sarekat Islam, Al Ittihadiyah, Persis, PUI, Perhimpunan Al-Irsyad, dan Al-Washliyah.
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Setelah pemantauan hilal dilakukan di sejumlah titik di Indonesia, pemerintah akhirnya menetapkan 1 Ramadan 1434 H jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013. Sejumlah ormas Islam yang hadir dalam sidang isbat tidak berbeda pendapat terkait hasil pemantauan hilal dan penetapan awal Ramadan.
"Dengan demikian, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahiim, kami tetapkan 1 Ramadan 1434 H adalah bertepatan dengan hari Rabu 10 Juli 2013," ujar Menteri Agama Suryadarma Ali dalam jumpa pers usai sidang isbat di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Senin (8/7/2013).
Suryadharma memutuskan hal itu setelah mendengar pandangan dari sejumlah ormas Islam yang hadir sidang isbat.
Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Mukhtar Ali membacakan laporan pengamatan hilal dari 33 wilayah di Indonesia.
"Semua nama-nama tersebut di atas dari 33 wilayah tidak melihat hilal," ujar Mukhtar.
Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sultengara, Sulut, Sultengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kaltengah, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.
Sidang ini dihadiri pejabat Kementerian Agama, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, Pimpinan Komisi VIII DPR, Pimpinan MA, Polri dan TNI, dan beberapa dubes dari negara sahabat. Sementara perwakilan ormas Islam yang hadir antara lain ICMI, MUI, PBNU, PITI, Wahdah Islamiyah, Robithoh Alawiyah, Lembaga Persahabatan Ormas Islam, IKADI, Sarekat Islam, Al Ittihadiyah, Persis, PUI, Perhimpunan Al-Irsyad, dan Al-Washliyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar