Kamis, 01 April 2010

01.04.10 : Kilas Balik

Hari ini, 1 April 2010 sebagian orang mendeklarasikan sebagai hari berbahagia sambil berlucu-lucu, namanya April Mop. Ada juga sebagai hari pernikahan putera mahkota konglomerat di republik ini dan yang terparah, ada yang nongkrong dibandara Soekarno-Hatta semalaman tapi hati menangis.

Alkisah ada permintaan dari seorang Sepuh terhadap 2 (dua) murid yang polos, minta dicarikan mobil untuk suatu keperluan. Setelah berjuang mulai jam 22.00 di hari Rabu dan melintas batas ke hari Kamis hingga pukul 04.00 saat adzan Subuh siap berkumandang. Dua sahabat karib malah termenung membisu.

Pasalnya, setelah melapor dengan transparan, jujur serta ikhlas sebagaimana diajarkan oleh para pini sepuh, ehh malah yang didapat malah makian dengan penuh emosi sehingga terkapar dan shock. Mana ada sangkaan negatif dari seseorang yang dianggap piawai dan dewasa.

Umur ternyata ngga secara otomotas merefleksikan tingkat kedewasaan seseorang, namun dia lebih merupakan deretan angka dengan makna statis. Dewasa dalam berpikir dan dewasa dalam bertindak, adakah yang bakal tersakiti ?

Walau dengan hati remuk redam, kabarnya kedua sahabat karib tersebut pulang dan kembali menjalankan aktifitas sebagaimana mestinya, seolah tak terjadi apa-apa. Dalam pikiran terdalam, hati kalut membalut luka hati yang tak akan terbayarkan, kecuali dengan maaf dan ketulusan.

Semua cerita muluk dan heroik sebelumnya, seolah sirna hanya karena hentakan sesaat yang diluapkan disaat dua sahabat karib tengah kelelahan luar biasa, tidak bisa tidur karena dipaksa untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Pengorbanan ? Ya, namun ngga sebanding dengan kearifan yang seharusnya diperlihatkan.

Sekali lagi, hari ini menjadi kilas balik penentu kehidupan 2 orang sahabat tadi. Akankah ada hikmah dibalik kesulitan dari kehiduan yang dijalaninya dan percayakah bahwa ALLAH SWT senantiasa memilik rencana bagus bagi umatnya ?

Itulah keyakinan yang masih dimilikinya. Tuhan ngga kemana-mana dan senantiasa akan berada bersama umatnya. Subhanallah. Orang sering lupa dengan Sang Pencipta sehingga kadang perlu diberikan "cubitan" sekedarnya agar kembali tersadar.

Kisah klasik namun akan tetap hidup disekitar kita. Wassalam.

Oleh : RAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar