Fenomena besar dunia teknologi komunikasi informasi saat ini adalah keberhasilan mendekatkan manusia dengan perangkat teknologi canggih sehingga semua kelak bisa dikontrol hanya dengan genggaman tangan.
Dulu, bila menonton filem seperti hal yang tak mungkin terjadi, namun otak manusia atas izin Sang Pencipta memungkinkan hal tersebut maujud.
Kontan saja, pengibaratan semua dalam genggaman segera diakuisisi Telkom, serta merta mengganti logo dengan metoda terkini. Bagi mereka yang bergiat di industri telekomunikasi dan sektor pendukung mobilitas manusia sibuk di perkotaan, ini peluang sangat potensil. Jangan diabaikan.
Yang juga tak kalah penting dalam percaturan manusia moderen adalah penggunaan sarana dunia maya via internet untuk memunculkan perhatian dan membentuk opini agar sasaran yang ingin dicapai bisa dimaksimalisasikan. Presiden AS Barack Obama pernah membuktikan keampuhan jejaring sosial yang bernama "Facebook" (baca : Fezbuk).
Kini di Tanah Air, sedang marak-maraknya Facebooker berkiprah dukung sana dukung sini dan masyarakat lebih luas dibuat bingung dengan keputusan para petinggi di Polri, KPK dan kejaksaan Agung. Maunya negara ini dibawa kemana sih ? Bukannya mengurusi kepentingan publik, ehh malah sibuk berbantah-bantahan dan dukung mendukung.
Mendingan kalau punya Pemimpin, mereka ngga cuma pintar ngomong dan ngayomi masyarakatnya tetapi harus juga JUJUR dan TRANSPARAN. Hari gini ditanya mana bukti transfernya (bego aja terima duit milyaran via jasa bank) dan si "Anu" dapat sekian milyar tapi yang memberikannya ngga yakin - karena kata si Anu juga.
Ruwet juga hidup di republik ini. Saking dongkolnya, ada seorang seniman membuat puisi menggugah hati, judulnya “Negeri Para Bedebah”. Termasuk kita-kita ‘kah atau masih banyak bedebah berkeliaran sehingga mencari orang jujur untuk menjadi pejabat institusi yudisial menjadi hal langka ? Think about it.
Dalam hati, jangan-jangan sentilan seniman tadi benar adanya. Kita sedang berkumpul dengan para Bedebah di Republik Fezbuk hik 3x. Jangan salah 'loh, jumlah populasinya sudah melangkahi jumlah penduduk Indonesia.
Kaget ? Ngga perlu 'lah.
Wassalam, SEE RAM – 12.11.09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar