Ungkapan itu sebenarnya kurang
disukai tapi harus terima kenyataan dan ngasih kesempatan generasi muda (baca :
generasi milenial) untuk berkiprah lebih banyak di PT Kereta Api Logistik (KALOG). Tapi alangkah eloknya jika generasi
yang sudah berumur ini (baca : generasi kolonial) bisa mendampingi sehingga
kelompok milenial benar2 bisa mandiri, barulah kemudian dilepas.
Terlepas apapun itu, jaman akan
mengawal perubahan secara ketat, yang gak produktif akan punah ato tersisih
dengan sendirinya. Seleksi alam, istilahnya begitu. Yang produktif + energik
akan bertahan, yang tuwir giliran memandu dan mengarahkan, lantas pensiun he he
he.
Terlampir upacara pelepasan (maaf, mencoba menghindari kata perpisahan) RAM
dengan segenap KALOGers di segala
jaman dan jujur gak bisa lengkap (setiap direktorat ato bagian, diwakili saja) karena klo nunggu lengkap formasinya butuh
waktu panjang. Minimal ada perwakilan dan kuota 2/3 anggota sudah sah koq.
Sedih sih iya, gak bisa dipungkiri.
Hampir 1 (satu) dasa warsa
mendampingi perkembangan anak perusahaan PT
Kereta Api Indonesia (Persero), mulai dari Kertapati (KPT), Palembang, Sumatera Selatan dan diakhiri di Terminal Barang Jakarta Gudang (JAKG).
Suatu hari akan kami ceritakan ihwal pengalaman selama
berkecimpung di KALOG berikut dengan
suka-dukanya. Enjoy the story .....
JaKaRTa, 28.06.19