Anak adalah dirinya,
bukan dirimu dan juga bukan engkau yang dulu ...
Anakmu ada karena kasih Allah, ia buah hati dan bukan anak buah ...
Dari anak kadang2 kita mendapat ujian.
Anak bukan bahan pujian, tapi butuh perhatian ...
Anakmu adalah kekasih.
Kasihilah dengan sepenuh hati dan bukan sesuka hati ... apalagi menyakiti hati ...
Anakmu adalah cinta; dan cinta tidak pernah lelah.
Maka belajarlah untuk mencintai kelelahan ...
Jangan katakan, "Aku lelah membesarkanmu ... kamu sulit diatur ..."
Tapi katakanlah, " Aku mencintai kelelahan ini ... dan Allah-lah yang Maha Mengatur ..."
Anak itu fana ... Allah itu abadi ....
Dan, bagi engkau yang sedang punya masalah dengan anakmu ...
Sungguh, masalahmu sebenarnya adalah dengan Tuhanmu ...
Sebab, anakmu hanya perantara ujian ...
Agar engkau tetap bertahan dan ber-Tuhan ...
Anakmu ada karena kasih Allah, ia buah hati dan bukan anak buah ...
Dari anak kadang2 kita mendapat ujian.
Anak bukan bahan pujian, tapi butuh perhatian ...
Anakmu adalah kekasih.
Kasihilah dengan sepenuh hati dan bukan sesuka hati ... apalagi menyakiti hati ...
Anakmu adalah cinta; dan cinta tidak pernah lelah.
Maka belajarlah untuk mencintai kelelahan ...
Jangan katakan, "Aku lelah membesarkanmu ... kamu sulit diatur ..."
Tapi katakanlah, " Aku mencintai kelelahan ini ... dan Allah-lah yang Maha Mengatur ..."
Anak itu fana ... Allah itu abadi ....
Dan, bagi engkau yang sedang punya masalah dengan anakmu ...
Sungguh, masalahmu sebenarnya adalah dengan Tuhanmu ...
Sebab, anakmu hanya perantara ujian ...
Agar engkau tetap bertahan dan ber-Tuhan ...
(Tulisan
yang dikirim seseorang untuk mengingatkan kita semua, terima kasih banyak ya. Berpikirlah
sebagai anak maka kita akan lebih peduli dengan anak dan keluarga. e-DITOR).
Bandung,
28.10.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar