Ass. Wr Wb.
Wahai Aina Sayangku,
Ayah mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” untukmu yang ke-8. Mohon maaf Ayah ngga bisa datang karena masih menyelesaikan tugas. Andai Ayah ada di Jakarta, mungkin minta ijin pulang sehariiii saja untuk bisa berbagi.
Engkau sudah semakin besar dan semakin paham akan makna hidup. Hidup dalam gemlengan kesulitan Insya Allah bisa memberi bekal kelak, bila engkau harus prihatin. Ngga ada yang salah dalam hidup ila Tuhan punya mau.
Manusia boleh berkehendak tetapi keputusan akhir tetap berada ditangan-NYA. Bila ingin sukses tetaplah ikhtiar dan mensyukuri setiap apa yang didapat. Udara, air, angin dan semua yang diperoleh (orang-orang terdekat) adalah karunia yang tak tergantikan oleh uang.
Ngga ada kado, ngga ada hadiaih khusus dulu ya. Tapi Ayah selalulu berdo’a untukmu dan juga Kaka tersayang supaya engkau menjadi insan yang sholehah/sholeh, jujur, penurut dan memiliki keyakinan kuat untuk hidup mandiri kelak.
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dan juga kesalahan. Tapi belajarlah untuk tidak mengulanginya hingga kedua kali. Seperti pernah engkau bilang sama ibu, Hidup itu Menyakitkan. Ya, begitulah kata-kata yang senantiasa membuat Ayah ‘tuk tetap bersikap tegar Sayangku.
Engkau inspirasiku, motivasiku dan pemberi semangat hidup. Subhanalah, bila malam menjelang dan di keheningan malam akhirnya kita diajak merenung, betapa bersyukurnya aku diberi isteri yang penyabar dan sepasang pengawal tangguh, Kaka dan Aina.
Terima kasih Ya Allah. Engkau telah mengirimkan Malaikat Pelindung di sekelilingku sehingga bisa senantiasa ingat dan diingatkan untuk tetap waspada dalam menjalani hidup. Untuk Kaka sang pelindung Malaikat Kecil, tetap tegar juga ya,
Insya Allah dengan ridla Allah SWT kita akan kembali mendapat sukses dan nikmat yang lebih baik dihari-hari mendatang. Jangan putus asa dan tetap semangat. Amin.
Palembang, 18-01-2011
Wassalam,
Salam tersayang,
Ayah.
Salam tersayang,
Ayah.